Tabebuya
Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), Tabebuya kuning atau Pohon terompet emas adalah sejenis tanaman yang berasal dari negara Brasil dan termasuk jenis pohon besar.[1] Seringkali tanaman ini dikira sebagai tanaman Sakura oleh kebanyakan orang, karena bila berbunga bentuknya mirip seperti bunga sakura. Namun kedua tanaman ini sebenarnya tidak berkerabat. Pohon tabebuya memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok, disaat musim berbunga maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.
Handroanthus chrysotrichus | |
---|---|
Tidak dievaluasi (IUCN 3.1) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Asterid |
Ordo: | Lamiales |
Famili: | Bignoniaceae |
Genus: | Handroanthus |
Spesies: | H. chrysotrichus |
Nama binomial | |
Handroanthus chrysotrichus | |
Sinonim | |
Gelseminum chrysotrichum (Mart. ex A. DC.) Kuntze |
Tanaman Tabebuya memiliki bunga yang berbeda-beda warna. Ada warna kuning dan berbentuk terompet, ada juga yang berwarna pink, ungu, bahkan merah tua.[2] banyak sekali varian tabebuya dari berbagai negara dalam genus handroanthus dan tabebuia dengan warna bunganya yang beraneka macam, tetapi varian yang sering dijumpai di Indonesia adalah yang bunganya berwarna kuning dengan panjang 3–11 cm, berbentuk terompet dan bergerombol.[3]
Setiap spesies pohon tabebuya memiliki warna yang berbeda-beda, saat ini warna yang banyak dikenal adalah putih, merah muda, kuning, kuning jingga, magenta, plum, dan ada yang merah. Terdapat motif garis warna ungu di dalam bunganya. Tabebuya pada musim berbunganya mampu menghasilkan jumlah bunga yang sangat banyak dan tidak putus sejak awal musim kemarau hingga menjelang musim hujan. Bahkan sekarang ini musim pembungaan tanaman ini dapat diatur melalui manipulasi pola pemupukan.[4]
Habitat asli Tabebuya di Brasil berada di daerah dengan iklim kering, sehingga tanaman ini memiliki ketahanan hidup yang tinggi dalam cuaca kering. Hal ini sangat sesuai karena tanaman penghijauan umumnya dihadapkan pada kurangnya penyiraman disaat musim kemarau. Pohon ini adalah pohon hias populer yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah di daerah subtropis dan tropis. Tabebuya[5] adalah pohon dengan pemeliharaan rendah, di mana pemangkasan dibutuhkan hanya untuk menghilangkan tangkai yang mati atau rusak. Jarang ada hama atau penyakit yang mengganggu tanaman ini.
Ada dua jenis pohon tabebuya yang populer sebagai tanaman hias pekarangan: Tabebuya kuning (Handroanthus chrysotrichus) yang pohonnya besar mencapai tinggi 8 m, dan Tabebuya merah muda (Handroanthus impetiginosus atau Handroanthus heptaphyllus) .
Di Indonesia
suntingTabebuya sudah dijadikan tanaman peneduh jalan raya di Surabaya,[6] Batu, Magelang, Malang, Purwokerto, Kediri, Karanganyar, Semarang dan kota-kota lainnya.[7][8]
Rujukan
sunting- ^ "Handroanthus chrysotrichus - Useful Tropical Plants". tropical.theferns.info. Diakses tanggal 2019-03-22.
- ^ "Handroanthus". Gardening in the Coastal Southeast (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-22.
- ^ "Trumpet Trees - Gardening Solutions - University of Florida, Institute of Food and Agricultural Sciences". gardeningsolutions.ifas.ufl.edu. Diakses tanggal 2019-03-22.
- ^ "Tabebuia chrysotricha - Seeds A-Z, Seeds T". www.sunshine-seeds.de. Diakses tanggal 2019-03-22.
- ^ Darmawan, Agus; Kustian, Nunu; Rahayu, Wanti (2018-04-05). "Implementasi Data Mining Menggunakan Model SVM untuk Prediksi Kepuasan Pengunjung Taman Tabebuya". STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi). 2 (3): 299. doi:10.30998/string.v2i3.2439. ISSN 2549-2837.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-24. Diakses tanggal 2015-01-30.
- ^ Febriani, Rizky Tyas (2018-11-29). Febriani, Rizky Tyas, ed. "Selain Surabaya, Bunga Tabebuya ala Jepang di Indonesia juga Tumbuh di 5 Kota Ini". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-12-07.
- ^ Times, I. D. N.; Nadhiroh, Fatma Roisatin. "Selain Surabaya, 5 Kota Ini Juga Dihiasi Bunga Tabebuya Lho!". IDN Times. Diakses tanggal 2018-12-07.