Nono Sampono
Letnan Jenderal TNI (Mar) (Purn.) Dr. Nono Sampono, S.Pi., M.Si. (lahir 1 Maret 1953) adalah seorang tokoh militer Indonesia dan juga mantan Kepala Basarnas Indonesia.[2] Dan Dankormar ke-16. Sesuai Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/38/V/2007 tanggal 1 Mei 2007.
Nono Sampono | |
---|---|
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia | |
Mulai menjabat 4 April 2017 Menjabat bersama Darmayanti Lubis & Akhmad Muqowam (2017–19), Mahyudin & Sultan Bachtiar Najamudin (2019–) | |
Presiden | Joko Widodo |
Ketua DPD | Oesman S. Odang (2017–19) La Nyalla Mattalitti (2019–) |
Pengganti Petahana | |
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dari Maluku | |
Mulai menjabat 1 Oktober 2014 | |
Kepala Badan SAR Nasional ke-9 | |
Masa jabatan 2010–2011 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Komandan Korps Marinir | |
Masa jabatan 6 Juni 2006 – 12 Februari 2007 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1 Maret 1953 Bangkalan, Madura |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Ny. Norma Riana |
Anak |
|
Alma mater | Akademi Angkatan Laut (1976) Institut Pertanian Bogor[1] |
Pekerjaan | Tentara |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Laut |
Masa dinas | 1976–2011 |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
NRP | 7491/P |
Satuan | Korps Marinir (Denjaka) |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Sunting kotak info • L • B |
Ia sempat mengenyam pendidikan Pasukan khusus anti teror di Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Kopassus) TNI Angkatan Darat. Selain itu Nono juga pernah mendapat pendidikan Pasukan khusus di Hawaii, AS, dan Korea Selatan.
Latar Belakang
suntingSejak kecil, Nono hidup bersama ayah angkat yang juga adalah pamannya, Idris Sampono. Ayahnya yang berasal dari Madura dan ibu kandungnya yang berdarah Maluku - Sulawesi berpisah saat usia Nono masih tiga tahun. Hidup bersama keluarga angkat dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan tidak pernah menyurutkan semangat Nono untuk terus bekerja keras. Ayah angkatnyanya selalu mendorong Nono untuk tidak pernah berputus asa dan menyuruhnya untuk masuk ke sekolah yang bagus. Hingga akhirnya selepas lulus SMA, Nono berhasil kuliah di Fakultas Teknik Universitas Pattimura. Namun baru setahun di sana, Nono yang risau akan masa depannya jika terus kuliah memutuskan untuk berhenti kuliah dan masuk ke Akademi Angkatan Laut pada tahun 1972.[3]
Selama menjadi taruna Akademi Angkatan Laut, Nono menjadi kebanggaan keluarganya. Tahun 1976, Nono lulus setelah berhasil menyelesaikan sekolahnya di AAL dengan baik. Seiring dengan berjalannya waktu, karier Nono dalam dunia militer terus menanjak, sejumlah posisi strategis sempat dia jabat, seperti ketika dia dianugerahi pangkat Jenderal bintang tiga TNI Angkatan Laut. Selain menjadi jenderal berbintang tiga, Nono dipercaya untuk memegang sejumlah jabatan penting lainnya seperti Komandan Paspampres, Gubernur AAL dan Komandan Jenderal Akademi TNI. Nono juga pernah menjadi anggota pasukan Danpaspampres pada era kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Tahun 2010, Nono dilantik oleh Menteri Perhubungan sebagai Kepala Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) menggantikan pejabat sebelumnya Marsekal Madya TNI Wardjoko. Pada tahun 2012, ia bersama Alex Noerdin dan didukung oleh beberapa partai termasuk di dalamnya partai Golkar, maju sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jakarta .[4]
Pendidikan Militer
sunting- Akademi Angkatan Laut (1976)
- Pendidikan Komando Marinir
- Pendidikan Spesialis Perwira
- Pendidikan Taifib
- Pendidikan PTAL I (1984)
- Pendidikan Pasukan Khusus Anti Teror di Den 81/Gultor Kopassus
- Pendidikan Pasukan Khusus di Hawaii, Amerika Serikat
- Pendidikan Pasukan Khusus di Korea Selatan
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat
- Sekolah Staf dan Komando ABRI A-XXII
Riwayat Jabatan Militer
sunting- Komandan Peleton MO-81 (1977–1978)
- Komandan Peleton 2 Ki F (1978–1979)
- Komandan Peleton Markas (1979)
- Ajudan Pangab Jenderal TNI L.B. Moerdani
- Komandan Denjaka (1988–1993)
- Komandan Yonif 4/Marinir (1993–1995)
- Wakil Danpaspampres (2000–2001)
- Komandan Paspampres (2001–2003)[5]
- Gubernur Akademi Angkatan Laut (2003–2006)
- Inspektur Jenderal Mabes TNI AL (2006)
- Komandan Korps Marinir (2006–2007)
- Danjen Akademi TNI (2007–2011)
- Kabasarnas (2011)
Riwayat Jabatan Politik
sunting- Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Perwakilan Maluku (2014–2019)
- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI (2017–2019)
- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Perwakilan RI Maluku (2019–2024)
Penghargaan
suntingBaris ke-1 | Bintang Mahaputera Nararya (14 Agustus 2024)[7] | Bintang Dharma (21 Juni 2011)[8] | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
Baris ke-2 | Bintang Yudha Dharma Pratama | Bintang Jalasena Pratama | Bintang Yudha Dharma Nararya | |||
Baris ke-3 | Bintang Jalasena Nararya | Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun | Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun | |||
Baris ke-4 | Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun | Satyalancana Dwidya Sistha | Satyalancana Seroja | |||
Baris ke-5 | Satyalancana Dharma Nusa | Satyalancana Wira Karya | Satyalancana Kebhaktian Sosial |
Rujukan
sunting- ^ https://www.antaranews.com/berita/357073/nono-sampono-raih-gelar-doktor-dari-ipb
- ^ (Indonesia) Fitriadi. "Nono Sampono Terjebak Banjir di Ambon" (php). Tribunnews.com. Diakses tanggal 2012-08-12.
- ^ (Indonesia) "Profil Nono Sampono" (php). Merdeka.com. Diakses tanggal 2012-06-30.
- ^ Nono Sampono Terjebak Banjir di Ambon
- ^ "Jabatan Komandan Paspampres Diserahterimakan"
- ^ "La Nyalla Mahmud Mattalitti Ketua DPD RI 2019-2024". Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. 1 Oktober 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-10. Diakses tanggal 5 Oktober 2019.
- ^ Media, Kompas Cyber (2024-08-14). "Jokowi Berikan Gelar Tanda Kehormatan untuk 64 Tokoh, Ada Prabowo, Airlangga hingga Surya Paloh". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-08-14.
- ^ "10 Perwira Tinggi TNI Terima Bintang Dharma". tni.mil.id. 1 Oktober 2011. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Mayjen TNI (Mar) Safzen Noerdin | Komandan Korps Marinir 2006–2007 | Diteruskan oleh: Mayjen TNI (Mar) Djunaidi Djahri |
Jabatan pemerintahan | ||
Didahului oleh: Marsekal Madya TNI Wardjoko | Kepala Badan SAR Nasional 2010–2011 | Diteruskan oleh: Marsekal Madya TNI Daryatmo, S.Ip |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: GKR Hemas Farouk Muhammad | Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia 2017–sekarang Menjabat bersama dengan: Darmayanti Lubis (2017–19) Akhmad Muqowam (2018–19) Mahyudin (2019–) Sultan Bachtiar Najamudin (2019–) | Petahana |