Cara Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi

Unduh PDFUnduh PDF

Bagi banyak orang, bersosialisasi merupakan aktivitas menyenangkan untuk mengisi waktu luang. Di sisi lain, banyaknya komitmen yang harus dipenuhi menghilangkan kesenangan saat bersosialisasi dan berbagai kekhawatiran membuat Anda kesulitan berinteraksi dengan orang lain. Walau demikian, Anda akan lebih suka bersosialisasi jika mampu mengatasi rasa minder, penolakan, dan hal-hal yang menghambat diri sendiri. Selain itu, meningkatnya keterampilan berkomunikasi dengan orang lain dan mendayagunakan jejaring sosial dengan teman bersama atau komunitas berdasarkan kesamaan minat membuat Anda lebih siap bersosialisasi.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengatasi Hal-Hal yang Menghambat Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Waspadai kemungkinan adanya...
    Waspadai kemungkinan adanya rasa rendah diri. Hampir semua orang pernah merasa malu atau minder, tetapi jika hal ini membuat Anda terhambat, ada kemungkinan Anda merasa rendah diri karena terbiasa melakukan dialog mental negatif. Perasaan ini terbentuk dari hari ke hari karena hal-hal negatif yang terus-menerus Anda katakan kepada diri sendiri. Berusahalah memperhatikan munculnya pikiran negatif dan belajarlah membedakan antara pikiran rasional dan pikiran irasional.
    • Apakah Anda menganggap diri sendiri tidak menarik? Apakah Anda mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda membosankan? Aneh? Tidak bertanggung jawab? Pikiran negatif seperti inilah yang membuat Anda kurang percaya diri untuk bersosialisasi. Terlebih lagi, kondisi ini membuat Anda tidak merasa bahagia.
    • Anda tidak siap bersosialisasi jika belum mengatasi rasa minder sehingga mampu mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda layak dihargai.
    • Adakalanya, kita sangat terbiasa dengan pikiran negatif tersebut sehingga tidak menyadarinya. Oleh sebab itu, mulailah mengamati pikiran seperti apa yang Anda pikirkan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Belajarlah mengendalikan pikiran...
    Belajarlah mengendalikan pikiran negatif. Setelah mengetahui cara mengamati munculnya pikiran negatif, belajarlah menghilangkannya agar tidak lagi membuat kehidupan Anda terkendala. Saat tersadar bahwa Anda sedang memikirkan hal negatif, lakukan salah satu latihan berikut.
    • Pertama, akui bahwa Anda sedang memikirkan hal negatif. Kemudian, pejamkan mata sambil membayangkan pikiran tersebut dengan mata batin lalu beri label "pikiran negatif". Setelah itu, biarkan pikiran negatif menghilang perlahan-lahan sampai tidak terlihat sama sekali.
    • Gantilah pikiran negatif dengan pemikiran yang bermanfaat. Sebagai contoh, Anda kelebihan berat badan. Alih-alih berkata kepada diri sendiri, "Aku gemuk", buatlah tekad dalam hati, "Aku akan menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan agar lebih berenergi dan lebih menarik." Dengan demikian, Anda mampu mengubah pikiran negatif menjadi hal positif yang bermanfaat.
    • Pikirkan 3 hal positif sebagai pengganti 1 pikiran negatif.
    • Dengan menjadi pribadi yang positif, bersosialisasi dan mencari teman baru akan jauh lebih mudah sebab tidak seorang pun mau berteman dengan orang yang negatif.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tulislah semua aspek positif yang Anda miliki.
    Banyak orang terlalu fokus mengembangkan diri sehingga tidak sempat menghargai keberhasilan, bakat, dan kelebihannya. Mintalah teman baik atau orang terdekat memberikan pendapat tentang aspek positif yang menjadi kelebihan Anda. Kemudian, buatlah lis dengan mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
    • Apa yang Anda lakukan tahun lalu yang layak dibanggakan?
    • Apa keberhasilan paling membanggakan yang pernah Anda raih?
    • Apa bakat unik yang Anda miliki?
    • Apa pujian yang sering orang lain berikan kepada Anda?
    • Apa dampak positif yang Anda berikan bagi kehidupan orang lain?
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Jangan membandingkan diri...
    Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Salah satu penyebab rasa minder adalah kebiasaan membandingkan kekurangan diri sendiri dengan kelebihan orang lain. Dengan kata lain, mereka membandingkan sisi buruk kehidupan mereka dengan sisi baik kehidupan orang lain.
    • Ingatlah bahwa dalam kehidupan pribadi, setiap orang terkadang mengalami masalah dan penderitaan. Jika Anda bertanya-tanya mengapa orang lain terlihat lebih bahagia daripada Anda, ingatlah bahwa kebahagiaan seseorang ditentukan oleh sikapnya, bukan oleh aspek eksternal.
    • Jangan mengakses media sosial untuk sementara waktu. Adakalanya, media sosial membuat Anda enggan keluar rumah untuk berinteraksi langsung dengan orang lain. Selain itu, Anda bisa mengalami depresi karena membandingkan keseharian Anda dengan kehidupan mewah orang lain melalui foto pilihan yang sudah diedit.[1]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Ingatlah bahwa Anda bukan pusat alam semesta.
    Ironisnya, orang-orang yang merasa terabaikan dan minder cenderung menganggap mereka selalu diperhatikan, dikritik, dan direndahkan. Anda tidak mungkin menjalani keseharian tanpa terlihat, tetapi menganggap orang lain selalu mengawasi dan menunggu Anda berbuat salah adalah hal yang irasional. Mereka sibuk mengurus diri sendiri sehingga tidak sempat memperhatikan tindakan atau ucapan Anda yang keliru. Seandainya ada yang mengetahuinya, mungkin dalam 1-2 jam ia sudah lupa, sementara Anda terus mengingatnya bertahun-tahun.
    • Bersosialisasi terasa lebih menyenangkan jika Anda mampu membuat diri sendiri merasa nyaman dan rileks saat berinteraksi dengan orang lain dengan menghilangkan asumsi bahwa Anda selalu diperhatikan dan dinilai.
    • Hilangkan asumsi bahwa orang lain selalu menatap atau menilai Anda. Sama halnya dengan Anda, mereka lebih peduli kepada diri sendiri, alih-alih mengurusi orang lain.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Atasi rasa takut ditolak.
    Bayangkan hal terburuk yang mungkin terjadi apabila Anda bertemu seseorang, tetapi ia tidak mau berinteraksi dengan Anda. Pengalaman ini mungkin tidak menyenangkan, tetapi Anda akan baik-baik saja. Bahkan, hal ini sangat jarang terjadi. Jika Anda tidak mau bersosialisasi karena takut ditolak, Anda kehilangan kesempatan bertemu orang-orang menyenangkan.
    • Alih-alih berharap semua orang menjadi teman baik, bayangkan hubungan baik yang mungkin terjalin jika Anda mau bersosialisasi.
    • Belajarlah mengatakan, "Apa yang akan terjadi?" saat Anda merasa takut. Kemudian, bayangkan hal-hal yang mungkin terjadi seandainya ketakutan Anda benar-benar beralasan. Langkah ini membantu Anda menyangsikan pemikiran yang mengendalikan Anda.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Berinteraksi dengan Orang Lain

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Jadilah pribadi yang murah senyum.
    Hampir semua orang senang berinteraksi dengan pribadi yang selalu gembira dan energik. Meskipun Anda sedang kesal, berusahalah tersenyum saat berinteraksi dengan seseorang. Selain memberikan rasa nyaman, kebiasaan ini membuat orang lain ingin berinteraksi, mengobrol, dan berteman dengan Anda.
    • Tersenyum sangat bermanfaat apabila Anda ingin menarik perhatian seseorang sebab hal ini menunjukkan bahwa Anda adalah pribadi positif yang layak diajak berteman.
    • Saat tersenyum, tubuh memproduksi hormon dopamin, endorfin, dan serotonin yang membuat Anda merasa lebih nyaman sehingga lebih mudah berinteraksi dengan orang lain.[2]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tunjukkan keinginan berteman melalui bahasa tubuh.
    Saat berada di pesta atau acara komunitas, gunakan bahasa tubuh yang mengekspresikan keterbukaan agar Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. Saat bertemu seseorang, lakukan kontak mata, lambaikan tangan, anggukkan kepala, dan tataplah ke depan, alih-alih terus menunduk. Tunjukkan keramahan dan kesediaan berinteraksi dengan orang lain agar mereka mau berteman dengan Anda.
    • Jangan berpangku tangan, cemberut, atau berdiri di pojok ruangan. Gestur tersebut membuat Anda terkesan ingin menyendiri sehingga orang lain benar-benar mengabaikan Anda.
    • Simpanlah ponsel Anda. Orang lain tidak mau menginterupsi jika Anda terkesan sibuk. Oleh sebab itu, tunjukkan bahasa tubuh yang menyampaikan pesan bahwa Anda siap berbaur.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bersikaplah tulus kepada orang lain.
    Saat mengobrol dengan teman lama atau orang yang baru Anda temui, tunjukkan bahwa Anda benar-benar ingin mengobrol. Selain mengungkapkan kebaikan hati, keterlibatan penuh saat mengobrol membuat interaksi dengan orang lain terasa lebih seru dan menyenangkan.
    • Jangan mengatakan sesuatu sekadar ingin menyenangkan orang lain atau agar Anda lebih disukai. Jadilah diri sendiri.
    • Jangan sibuk mengetik pesan atau bertelepon saat bercakap-cakap dengan seseorang, terutama jika topiknya sangat penting.
    • Lakukan percakapan yang seimbang. Jangan terus membicarakan diri sendiri sebab perilaku ini membuat Anda terkesan narsistik. Akan tetapi, Anda terlihat tidak interes pada percakapan jika lebih banyak diam.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Ajukan pertanyaan seputar keseharian teman bicara.
    Banyak orang senang membicarakan diri sendiri. Jika ingin bersosialisasi dan berkomunikasi dengan lebih banyak orang, berikan perhatian yang tulus dengan menanyakan berbagai hal tentang keseharian mereka, misalnya hobi atau kegemaran mereka. Akan tetapi, jangan menyelidiki atau berusaha mencari tahu rencana mereka dan menanyakan hal-hal yang sangat personal. Tunjukkan perhatian yang tulus dengan mengajukan pertanyaan agar ia mau bercerita tentang diri sendiri. Tunggulah giliran Anda sampai ia selesai berbicara.
    • Dengarkan secara aktif saat teman bicara memberikan respons. Simaklah ucapannya dengan sepenuh hati dan sampaikan lagi hal-hal penting yang ia katakan. Menunjukkan bahwa Anda memperhatikan saat orang lain berbicara sama pentingnya dengan mengajukan pertanyaan.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jadilah pribadi yang berpikiran terbuka.
    Asumsi bahwa Anda dan orang yang akan ditemui tidak memiliki kecocokan bisa membuat Anda kesulitan bersosialisasi. Mungkin Anda menganggap ia sangat bodoh, tidak keren, atau sangat pemalu untuk diajak berteman, tetapi jika Anda berpikiran terbuka dan membiarkan ia memperkenalkan diri, mungkin Anda menyadari bahwa Anda berdua memiliki banyak kesamaan lebih daripada yang Anda pikirkan.
    • Jangan langsung memutuskan bahwa seseorang bisa menjadi teman baik hanya karena mengobrol seru dengannya. Ajaklah ia mengobrol beberapa kali untuk mengenal kepribadiannya.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memperluas Jejaring Sosial

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Sampaikan undangan.
    Anda belum siap bersosialisasi jika selalu menunggu teman-teman menelepon, tetapi Anda tidak pernah menelepon mereka. Ingatlah bahwa mereka tidak tahu bahwa Anda ingin ditelepon dan sikap pemalu membuat Anda dianggap tidak suka bersosialisasi. Jika ingin bertemu teman, berusahalah mengontaknya.
    • Teleponlah teman lama yang sudah belasan tahun tidak saling bertemu untuk membuat janji minum kopi bersama.
    • Undanglah teman kuliah, rekan kerja, atau kenalan untuk makan malam dan mengobrol di rumah.
    • Ajaklah teman menonton film, bermain gim, menyaksikan konser, atau melakukan aktivitas lain bersama.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Berusahalah memenuhi undangan orang lain.
    Jika seseorang mengajak Anda bertemu atau menemaninya minum kopi, tanggapi undangannya dengan serius. Jangan menolaknya dengan alasan Anda pemalu atau berasumsi Anda tidak cocok dengannya. Alih-alih, bayangkan Anda bisa bertemu teman baru yang menyenangkan dengan memanfaatkan kesempatan ini, misalnya undangan pesta, menginap di rumah teman, atau mengikuti acara bedah buku.
    • Biasakan menyetujui 3 kali setiap kali Anda menolak undangan. Alih-alih menyetujui sesuatu yang jelas-jelas merugikan, lebih sering memenuhi ajakan berkumpul dengan teman-teman menunjukkan bahwa Anda benar-benar menghargai persahabatan dengan mereka. Selain itu, langkah ini membuat Anda terkesan lebih ramah dan suka berteman. Apabila Anda selalu menolak, orang yang mengundang akan merasa ditolak dan Anda terkesan tidak mau berbagi waktu dengannya.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bergabunglah dalam komunitas atau grup beranggotakan orang-orang yang pola pikirnya selaras.
    Jika ingin mencari teman baru, sisihkan waktu untuk bertemu orang-orang selain rekan kerja atau teman sekolah. Jika Anda memiliki hobi atau minat tertentu, bergabunglah dalam komunitas atau grup yang berfokus pada aktivitas tersebut.
    • Bergabunglah dalam perkumpulan olahraga, kelab buku, grup pejalan kaki, atau tim pesepeda.
    • Jika Anda tidak memiliki hobi, tentukan salah satu, tetapi pilihlah hobi yang bisa dilakukan bersama sekelompok orang. Cari tahu cara berinteraksi dengan orang-orang yang minatnya sama melalui situs web, misalnya Meetup.com.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Temui teman bersama.
    Cara paling mudah mengenal teman baru adalah bertemu teman dari orang-orang yang Anda kenal. Manfaatkan interaksi dengan setiap orang sebagai "pintu gerbang" atau "portal" menuju jejaring sosial baru.
    • Adakan pertemuan dan mintalah teman-teman mengajak orang lain. Langkah ini membuka peluang mengenal teman baru yang minatnya sama melalui teman bersama.
    • Jika teman mengajak Anda menghadiri pesta atau pertemuan, penuhi ajakannya meskipun tidak ada yang Anda kenal di acara tersebut. Walaupun cukup menantang, ini adalah kesempatan baik untuk mengenal teman baru.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jangan memisahkan berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari.
    Ingatlah bahwa berbagai aspek kehidupan, misalnya "kehidupan profesional", "kehidupan sosial", dan "kehidupan keluarga" tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Meskipun setiap aspek harus dijalani dengan perilaku dan aturan yang berbeda, menjalani hidup sebagai makhluk sosial membuat Anda mampu bersosialisasi dengan sendirinya di mana pun Anda berada. Dengan kata lain, jangan menghabiskan waktu bersosialisasi hanya dengan berpesta setiap akhir pekan.
    • Carilah kesempatan unik untuk bersosialisasi, misalnya dengan menanyakan kabar kasir bank yang sedang melayani Anda, alih-alih terus menatap ponsel dan berdiam diri. Ingatlah bahwa kemampuan bersosialisasi adalah sebuah keterampilan dan setiap kesempatan bisa digunakan untuk mempraktikkannya.[3]
    • Jika Anda belum kenal rekan kerja atau tetangga, sisihkan waktu untuk mengenalnya lebih dekat.
    • Ajaklah anggota keluarga bersosialisasi bersama-sama. Saran ini mungkin kurang menarik, tetapi selama Anda berperilaku baik, terbukanya kesempatan bertemu teman baru di mana pun Anda berada bisa menjadi kejutan menyenangkan.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Prioritaskan kehidupan sosial.
    Bagaimanapun juga, Anda perlu berkumpul dengan teman-teman beberapa kali seminggu jika ingin meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Banyak orang lebih suka menyendiri saat menghadapi pekerjaan atau tenggat yang memicu stres, tetapi jangan menutup diri sehingga Anda tidak bersosialisasi sampai 2 minggu, kecuali dalam kondisi yang sangat ekstrem.
    • Sisihkan waktu untuk bersosialisasi meskipun Anda tidak suka bergaul atau lelah.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda merasa perlu memakai topeng saat bertemu orang lain, hal ini disebabkan oleh emosi negatif di pikiran bawah sadar yang belum dihilangkan. Berkonsultasilah dengan pakar kesehatan mental untuk mengatasi hal ini.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Rachel Kove
Disusun bersama :
Pelatih Pemulihan Besertifikasi
Artikel ini disusun bersama Rachel Kove. Rachel Kove adalah Pelatih Pemulihan Besertifikasi, Pengusaha Serial, Penulis, Aktivis Kesehatan Mental, dan Aktris dengan lebih dari 13 tahun pengalaman. Saat ini dia mengembangkan sekaligus turut menjadi Pemilik Transformational Solutions, program latihan hidup yang mengkhususkan pada kecanduan, trauma, dan perkembangan diri. Rachel turut menciptakan program V.I.S.I.O.N.S, sebuah kurikulum pengembangan diri secara daring yang dirancang untuk membantu orang-orang menyelesaikan kebuntuan emosional dan mencapai tujuan. Selain itu, dia juga turut membawakan podcast mingguan “Kicking it With The Koves” bersama saudara dan ayahnya, Jesse dan Martin Kove. Artikel ini telah dilihat 40.992 kali.
Daftar kategori: Artikel Pilihan | Hubungan Sosial
Halaman ini telah diakses sebanyak 40.992 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan