Cara Mengajak Seseorang Berpacaran (untuk Wanita)

Unduh PDFUnduh PDF

Mengajak seorang pria berpacaran tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Namun, sesungguhnya Anda tidak perlu khawatir dan ragu jika ingin melakukannya. Sejauh Anda memiliki perspektif yang tepat, melakukan percakapan yang bermakna terkait masa depan hubungan Anda dengan seorang pria dapat dilakukan dengan nyaman dan mudah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengevaluasi Kesiapan Anda

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Tentukan apakah Anda sudah siap berkomitmen.
    Berkomitmen bukanlah keputusan yang mudah. Jika kesulitan memutuskannya, cobalah mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini. Ingat, setiap hubungan itu berbeda, dan Anda pun pasti memiliki ekspektasi yang spesifik terhadap hubungan romantis yang akan dijalani ke depannya.[1] Tanyakan kepada diri Anda:
    • Bagaimana perasaanku terhadapnya? Apakah aku merasa bahagia saat sedang bersamanya? Apakah aku merindukannya saat dia tidak di sampingku?
    • Bisakah aku berkomitmen terhadap satu hubungan romantis saat ini? Jenis hubungan seperti apakah yang sesungguhnya kuinginkan?[2]
    • Pernahkah kamu bertengkar sebelumnya? Jika pernah, bagaimana kamu menyikapinya?[3]
    • Apakah dia menghargaiku? Apakah ada perilaku atau karakternya yang perlu kukhawatirkan? Apakah aku sudah merasa yakin dengannya? Apakah aku memercayainya?[4]
    • Apa pendapatku mengenai monogami? Apakah aku ingin menjalin hubungan yang eksklusif dengan satu orang? Jika iya, apakah aku siap menjalani hubungan yang monogami dengannya? Jika tidak, apakah kedua belah pihak bersedia menjalin hubungan yang terbuka dan tidak terikat?
    • Apakah aku melakukannya karena itu membuatku bahagia? Atau aku merasa tertekan oleh tuntutan dan pandangan orang-orang di sekitarku?
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Pertimbangkan durasi pertemanan Anda berdua.
    Terburu-buru mengajak seseorang berpacaran dapat membuatnya ketakutan, terutama jika dia hanya menganggap Anda teman. Namun, menunggu terlalu lama berpotensi membuat Anda semakin bingung dan bahkan tersakiti. Ingat, setiap hubungan memiliki ritme yang berbeda; itulah mengapa tidak ada waktu yang spesifik untuk menyatakan perasaan atau mengajak seseorang berpacaran. Percayai insting Anda! Jika saatnya terasa tepat, jangan ragu melakukannya.
    • Jika Anda baru saja mengenalnya, cobalah mengajaknya bepergian bersama beberapa kali sebelum mengajaknya berpacaran. Jangan terburu-buru berkomitmen pada seseorang yang baru saja Anda kenal!
    • Rata-rata orang-orang melakukan pendekatan selama sekitar satu bulan sebelum mengajak orang yang disukainya berpacaran.[5]
    • Beberapa orang bahkan menunggu sampai tiga bulan atau lebih sebelum menyatakan perasaannya.
    • Jika Anda berdua menjalin pertemanan jarak jauh, sebaiknya jangan menunggu terlalu lama untuk menyatakan perasaan Anda. Dengan demikian, kedua belah pihak lebih cepat memahami ekspektasi masing-masing dalam hubungan yang dipisahkan oleh jarak.[6]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Evaluasi ketertarikannya kepada Anda.
    Setidaknya, Anda perlu mencari tahu apakah dia juga merasakan ketertarikan yang sama atau tidak. Satu-satunya cara untuk mengetahui kepastian jawabannya adalah dengan menanyakannya secara langsung. Namun, jika Anda terlalu malu melakukannya, cobalah mempertimbangkan sinyal-sinyal berikut ini
    • Jika dia sempat menyinggung rencana masa depannya di hadapan Anda, kemungkinan besar dia berencana untuk hidup bersama Anda dalam kurun waktu yang lama.[7]
    • Jika dia selalu memamerkan Anda kepada orang lain, terutama kepada teman-teman terdekatnya, kemungkinan besar dia merasa bangga sebagai salah satu orang terdekat Anda.[8]
    • Jika dia sering mengirimkan pesan teks untuk menanyakan kabar Anda, kemungkinan besar dia juga sering memikirkan Anda.[9]
    • Jika Anda berdua bertemu beberapa kali dalam seminggu dan selalu bepergian bersama di akhir pekan, kemungkinan besar dia tidak keberatan untuk lebih terikat dengan Anda.[10]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Bersiaplah menerima penolakan.
    Meski tentu saja Anda berharap dia mau menerima Anda, sadarilah bahwa kemungkinan ditolak tetap ada. Mungkin dia belum siap menjalani hubungan dengan Anda, atau mungkin juga dia tidak ingin melabeli hubungan Anda berdua dengan status apa pun. Apa pun alasannya, bersiaplah menghadapi penolakan yang mungkin akan Anda terima.
    • Bagi Anda yang mengidamkan hubungan serius, kemungkinan besar Anda harus menjauhinya jika dia menolak Anda. Dengan melakukannya, Anda telah membuka diri terhadap pria-pria lain yang mampu mengakomodasi keinginan Anda tersebut.
    • Jika tidak terburu-buru menjalani hubungan yang serius, Anda boleh tetap mempertahankan status “pertemanan” tersebut sampai saatnya dia mengaku siap menjadi pacar Anda.
    • Jika perasaan Anda kepadanya sudah terlampau dalam, cobalah mempertimbangkan kesediaan Anda untuk tetap berteman dengannya. Ingat, keputusan sepenuhnya terletak di tangan Anda. Dengan kata lain, Anda berhak memutuskan untuk tetap berteman dengannya atau justru menjauhinya sampai Anda berhasil melupakannya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memilih Waktu yang Tepat

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Buat perencanaan yang matang.
    Mengetahui kapan saatnya menyampaikan maksud Anda ampuh membuat situasinya terasa lebih mudah. Untuk melengkapi rencana Anda, cobalah melatih kata-kata yang akan Anda ucapkan dari jauh-jauh hari dan identifikasi waktu yang paling tepat untuk menyinggung topik tersebut. Tidak ada waktu yang benar dan salah untuk menyatakan perasaan kepada orang yang disukai; yang terpenting, pilih waktu dan lokasi yang nyaman untuk Anda berdua.
    • Beberapa orang memilih untuk merencanakan kencan spesial di waktu yang spesial, dan menyatakan perasaannya di akhir kencan tersebut. Namun, ada pula orang-orang yang lebih suka menyinggung topik tersebut secara alamiah. Apa pun pilihan Anda, pertimbangkanlah baik-baik dari jauh-jauh hari.
    • Jangan menyampaikan maksud Anda saat pria tersebut sedang marah, sibuk, atau stres. Kemungkinan besar, kondisi emosional dan psikologisnya tersebut akan memengaruhi responsnya.[11]
    • Jika Anda merasa gugup, cemas, atau gelisah, cobalah melatih kata-kata yang akan Anda ucapkan dari jauh-jauh hari di depan cermin.[12]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Temui dia secara langsung.
    Anda mungkin akan tergoda untuk menyatakan perasaan melalui pesan teks. Namun, pengakuan semacam itu sebaiknya disampaikan secara langsung. Dengan menyampaikannya secara langsung, Anda membuka diri terhadap kemungkinan yang lebih luas untuk mengeksplorasi hubungan tersebut. Selain itu, jika ada hal-hal yang mengganjal di hati pria tersebut, dia bisa langsung membahasnya di hadapan Anda.[13]
    • Jika jarak Anda berdua terlampau jauh, kemungkinan besar Anda kesulitan menemuinya secara langsung. Jika situasinya demikian, cobalah menyinggung topik tersebut saat dia mengunjungi Anda. Namun, sebaiknya tunggu hingga waktunya Anda berdua akan berpisah untuk berjaga-jaga seandainya responsnya negatif. Jika Anda berdua benar-benar tidak bisa bertemu, meneleponnya adalah opsi yang terbaik.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tentukan lokasi yang tepat.
    Tidak ada satu lokasi yang paling cocok untuk situasi semacam itu; namun setidaknya, pilih lokasi yang membuat Anda berdua mampu mengekspresikan perasaan masing-masing dengan nyaman dan terbuka.
    • Angkat topik tersebut saat tidak ada orang lain di dekat Anda berdua. Misalnya, Anda bisa menyampaikan intensi tersebut saat Anda berdua sedang berjalan-jalan di pantai, mengobrol berdua di tempat parkir, atau sedang bersantai di rumah salah satu pihak.
    • Jika ada tempat yang terasa spesial untuk Anda berdua – misalnya lokasi pertemuan pertama atau museum favorit Anda berdua – cobalah mengajaknya berbincang di sana agar situasi percakapan terasa lebih mengesankan.
    • Pastikan tidak ada hal yang mengganggu fokusnya. Misalnya, jangan menyinggung topik tersebut saat Anda berdua sedang menonton film di bioskop, bepergian bersama para sahabat, atau saat dia sedang bekerja.
    • Jika topik tersebut diangkat saat Anda berdua sedang duduk di dalam mobil atau makan di restoran, kemungkinan besar dia akan merasa terperangkap dan tidak nyaman. Untuk itu, pastikan Anda memilih lokasi yang nyaman digunakan untuk mengobrol.[14]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Ajukan pertanyaan pada waktu yang tepat.
    Saat Anda berdua bertemu di hari-H, berusahalah untuk tetap relaks. Tunggulah hingga waktunya terasa “tepat” atau “spesial” untuk menyatakan perasaan Anda. Jika kesulitan mengenali waktu yang tepat, cobalah mengikuti panduan dasar berikut ini:
    • Jika dia memuji Anda, cobalah membalas pujiannya dan lanjutkan dengan percakapan mengenai apa yang Anda berdua sukai dari sosok satu sama lain. Percayalah, alur percakapan semacam ini akan terasa sangat natural.
    • Jika ada jeda dalam percakapan Anda berdua, cobalah mengangkat topik tersebut. Jelaskan betapa bahagianya Anda saat itu dan amati apakah percakapan bergerak ke arah yang Anda inginkan setelahnya.
    • Di akhir kencan, Anda bisa berkata, “Sebelum kamu pulang, ada yang kepingin aku bicarakan, nih.”
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Pertimbangkan untuk menunggunya menyinggung topik tersebut.
    Jika menjalin hubungan resmi dengannya bukanlah prioritas Anda, pertimbangkan untuk menunggunya mengambil langkah pertama. Dengan menunggunya, Anda juga bisa mengevaluasi seberapa besar keinginannya untuk melabeli hubungan Anda berdua; pilih opsi ini jika Anda belum yakin dengan perasaan Anda sendiri, atau jika Anda merasa dia belum yakin dengan hubungan Anda berdua.
    • Meski demikian, jangan pula menunggu terlalu lama. Tentukan tenggat pribadi Anda. Misalnya, beri dia waktu satu bulan untuk membahas topik tersebut sebelum menyinggungnya terlebih dahulu.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyatakan Perasaan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Awali dengan pujian.
    Sampaikan apa yang Anda sukai darinya. Percayalah, melakukan ini ampuh membuatnya lebih relaks dan lebih mudah menerima pengakuan Anda. Cobalah menunjukkan perasaan Anda dengan memuji selera humor, kecerdasan, dan/atau kebaikan hatinya.[15]
    • Anda bisa berkata, “Sumpah, aku nggak pernah ketemu laki-laki selucu kamu!”
    • Pujian lain yang juga layak Anda berikan adalah, “Kamu ini perhatian banget, ya. Sikapmu selama ini selalu bikin aku tersentuh, lho.”
    • Jika dia tersenyum, berterima kasih, atau membalas pujian Anda, kemungkinan besar dia juga menyimpan ketertarikan kepada Anda.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Jelaskan perasaan Anda kepadanya.
    Jika percakapan dimulai dengan positif, seharusnya Anda akan lebih mudah menyampaikan perasaan kepadanya. Jika reaksinya positif setelah mendengar pujian Anda, tandanya Anda boleh mencoba menyentuh topik yang lebih serius, yaitu terkait perasaan Anda kepadanya. Cobalah menjelaskan bahwa Anda sangat menikmati waktu yang dihabiskan bersamanya dan bahwa perasaan Anda terhadapnya mulai berubah.
    • Anda bisa berkata, “Sejauh ini, hubungan kita terasa benar-benar menyenangkan. Kamu sosok yang sangat unik dan bisa membuatku terus-menerus memikirkan arah hubungan ini.”
    • Sebaiknya, jangan berkata “aku cinta kamu” pada tahap ini. Kemungkinan, dia akan merasa cemas atau ketakutan karena hubungan Anda berdua bergerak terlalu cepat. Alih-alih, sampaikan bahwa Anda “mulai menyukainya” atau “benar-benar menyukainya”.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Ajak dia berpacaran.
    Idealnya, Anda memang harus mengemukakan maksud tersebut dengan lugas. Namun dalam situasi tertentu, Anda juga bisa melontarkan pertanyaan dalam bentuk lain seperti yang terangkum berikut ini:
    • Idealnya, ajukan pertanyaan langsung seperti, “Mau meresmikan hubungan kita, nggak? Kamu mau jadi pacarku?”
    • Jika status hubungan Anda berdua terasa kurang jelas, cobalah bertanya, “Menurutmu, mau dibawa ke mana ya, arah hubungan kita?”
    • Jika salah satu di antara Anda berdua (atau justru keduanya) sedang menjalin hubungan dekat dengan beberapa orang, cobalah bertanya, “Kamu mau menjalin hubungan yang lebih serius dan ekslusif sama aku?”
    • Jika ingin memahami penilaiannya terhadap Anda, cobalah berkata, “Eh, aku suka bingung deh kalau ada yang menanyakan hubungan kita. Kalau kamu yang ditanya, kamu bakal bilang kita pacaran atau apa?”
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Jelaskan ekspektasi Anda.
    Kemungkinan besar, Anda berdua memiliki konsep yang berbeda mengenai sebuah hubungan romantis yang mapan. Misalnya, mungkin saja dia bersedia mengencani Anda tetapi belum siap bertemu keluarga Anda dalam waktu dekat. Mungkin juga dia tidak keberatan mencium Anda sementara Anda justru belum siap melakukannya. Apa pun ekspektasi yang Anda berdua miliki, pastikan Anda berdua menyampaikannya sejelas mungkin pada tahap ini.[16]
    • Anda bisa memulai percakapan dengan bertanya, “Apa arti pacaran buat kamu?”
    • Jika dia menanyakan ekspektasi Anda, berikan jawaban yang terjujur. Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku kepingin punya pacar yang jujur dan terbuka. Aku belum siap menikah dalam waktu dekat, tapi engga keberatan menapaki kemungkinan hubungan yang lebih serius."
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Beri dia waktu untuk merespons.
    Kemungkinan besar, dia akan merasa tidak nyaman atau bahkan tertekan setelah mendengar pernyataan cinta Anda. Jika dia terlihat kurang nyaman, gelisah, atau ragu, cobalah memberikannya waktu satu atau dua hari untuk mempertimbangkan keputusannya. Tidak memberikan respons langsung bukan berarti dia enggan berkomitmen; mungkin saja dia memang membutuhkan waktu untuk mengevaluasi kesiapannya.[17]
    • Anda bisa berkata, “Nggak apa-apa kok kalau kamu butuh waktu untuk memikirkan jawabannya. Santai saja, ya.”
    • Jika dia meminta ruang untuk sendiri, kabulkan keinginannya tersebut. Anda bisa bertanya, “Kira-kira kamu butuh waktu berapa lama?” Setelah mendengar jawabannya, cobalah untuk tidak mengusiknya dalam kurun waktu tersebut.
    • Jika dia tidak memberikan waktu yang spesifik, Anda boleh menagih jawabannya setelah beberapa hari berlalu. Cobalah berkata, "Hei! Aku cuma kepingin tahu, kamu sudah membuat keputusan soal pertanyaanku waktu itu?”
    • Jangan terus-menerus mengirimkan pesan atau meneleponnya. Jika dia tak kunjung menjawab, Anda boleh meminta kepastian satu kali setidaknya satu atau dua hari setelah menyatakan perasaan. Jika dia membutuhkan waktu lebih lama untuk membuat keputusan, jangan menghalanginya.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Sikapi penolakan dengan bijaksana.
    Jika dia menolak perasaan Anda, berusahalah untuk tetap berpikir dan bersikap positif; sampaikan kepadanya bahwa Anda memahami penolakannya tersebut. Kemungkinan, dia tetap ingin menjalin hubungan kasual dengan Anda atau justru benar-benar mengakhiri segalanya. Pertimbangkan apa yang Anda rasakan sebelum memproses situasinya.
    • Jika dia ingin mengakhiri hubungan dengan Anda, berusahalah menghargai keputusannya. Berterima kasihlah untuk waktu yang pernah Anda berdua habiskan bersama, dan jelaskan bahwa Anda memahami keputusannya. Misalnya, Anda bisa berkata, “Terima kasih ya, selama ini hubungan kita terasa menyenangkan sekali. Semoga sukses untuk seterusnya!”
    • Jika dia ingin melanjutkan hubungan kasual dengan Anda sementara Anda tidak ingin melakukannya, cobalah berkata, “Sepertinya lebih baik kita nggak ketemu dulu, deh.” Jika dia menanyakan alasannya, cukup katakan, “Aku merasa kita menginginkan hal yang berbeda.”
    • Kemungkinan, dia akan mengatakan bahwa tetap ingin berteman dengan Anda terlepas dari situasi yang terjadi. Jangan menyetujui permintaannya jika Anda tidak yakin mampu melakukannya. Dengan jujur, ucapkan kalimat seperti, “Aku tidak yakin bisa melakukannya. Kamu laki-laki yang baik, tapi sepertinya aku butuh waktu untuk menjauh sebentar.”
    • Beberapa pria memilih untuk “menghilang” atau berhenti menghubungi Anda setelahnya. Meski Anda pasti merasa kesal setelahnya, pahamilah bahwa situasi tersebut belum tentu terjadi karena dia membenci Anda. Mungkin saja, dia hanya merasa terlampau canggung sehingga memerlukan waktu untuk menyendiri terlebih dahulu.[18]
    Iklan

Tips

  • Setelah berhasil berpacaran dengan pria yang Anda sukai, luangkan waktu untuk saling mengenal lebih dekat sebelum bergerak ke arah yang lebih serius. Ingat, mungkin saja dia belum bergerak ke tahap yang lebih serius seperti menemui orang tua atau kerabat Anda.
  • Tegaskan ekspektasi Anda sejelas mungkin agar tidak ada pihak yang berisiko tersakiti dalam hubungan.
  • Ingat, setiap hubungan bergerak dalam ritme yang berbeda; itulah mengapa Anda tidak perlu merasa malu atau tertekan jika hubungan yang Anda jalani tidak berkembang secepat teman-teman Anda yang lain.
  • Jangan terburu-buru menyatakan perasaan. Kenali terlebih dahulu pria yang Anda sukai baik-baik; jika memungkinkan, cobalah menghabiskan waktu bersamanya selama beberapa saat dan nilai kembali ketertarikan Anda setelahnya.
Iklan

Peringatan

  • Sangat wajar jika Anda merasa sedih, marah, atau depresi pascamenerima penolakan. Untuk memperbaiki kesehatan emosional Anda, cobalah melakukan aktivitas yang Anda sukai dan habiskan waktu sebanyak-banyaknya bersama para sahabat terdekat.
  • Jika perasaan Anda bertepuk sebelah tangan, jangan terus-menerus mengganggu hidup pria yang Anda sukai. Percayalah, satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan dalam situasi tersebut adalah melupakannya dan melanjutkan hidup.
  • Jangan merasa kesal atau bersikap agresif jika mengalami penolakan dari pria yang Anda sukai. Ingat, ada banyak alasan yang mendasari penolakan seseorang; mungkin saja dia memang belum siap berpacaran atau Anda berdua memang tidak berjodoh.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Imad Jbara
Disusun bersama :
Pelatih Kencan
Artikel ini disusun bersama Imad Jbara. Imad Jbara adalah Pelatih Kencan di NYC Wingwoman LLC, sebuah jasa konsultasi hubungan di New York City. 'NYC Wingwoman' menawarkan jasa perjodohan, percomblangan, konsultasi pribadi, dan pelatihan akhir pekan yang intensif. Imad melayani lebih dari 100 klien, pria dan wanita, untuk memperbaiki hubungan percintaan mereka lewat keterampilan komunikasi yang autentik. Dia memiliki gelar Sarjana di bidang Psikologi dari University of Massachusetts Dartmouth. Artikel ini telah dilihat 10.815 kali.
Daftar kategori: Cinta
Halaman ini telah diakses sebanyak 10.815 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan