Cara Mendeskripsikan Ciuman dalam Tulisan

Unduh PDFUnduh PDF

Ada banyak cara untuk mendeskripsikan ciuman seperti banyaknya garam di lautan. Namun, jika ingin menuliskan ciuman yang efektif dan sempurna, Anda harus mengatur suasana dan menciptakan proses, serta deskripsi ciuman yang kuat, untuk memastikan ciuman tersebut membangkitkan efek emosional pada pembaca atau pendengar.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengatur Suasana

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pilih siapa yang akan mencium siapa.
    Mungkin Anda menuliskan dua tokoh yang sudah saling menggoda beberapa lama, atau dua tokoh yang tiba-tiba menyadari perasaan kepada satu sama lain. Apa pun itu, Anda harus menempatkan kedua tokoh ini dalam suasana terpisah agar bisa memusatkan perhatian pembaca kepada keduanya.
    • Ingat bahwa adegan ciuman tidak selalu melibatkan dua orang karena Anda juga dapat membuat beberapa orang saling mencium atau satu orang mencium dirinya di cermin. Akan tetapi, Anda harus selalu mengidentifikasi tokoh yang terlibat dalam adegan ciuman tersebut.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tentukan di mana ciuman terjadi.
    Latar ciuman sangat penting karena akan memengaruhi ciuman itu sendiri.[1] Dalam karya tulis, suasana adalah elemen yang memunculkan perasaan atau getaran tertentu dalam diri pembaca melalui kata-kata dan deskripsi.[2] Anggap latar sebagai atmosfer tempat tokoh bergerak atau berciuman.
    • Dengan mengetahui latar, Anda dapat menciptakan banyak makna. Latar akan membantu Anda menentukan suasana atau atmosfer tertentu, dan Anda dapat menunjukkan, bukan menceritakan, suasana tersebut kepada pembaca.
    • Misalnya, ciuman di tempat parkir yang gelap dan kosong memiliki suasana atau atmosfer yang sangat berbeda dengan ciuman di pesta. Latar pertama mengimplikasikan suasana yang lebih intim sementara latar kedua mengimplikasikan suasana yang lebih terekspos atau terbuka.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Pikirkan seperti apa ciuman itu terjadi.
    Apakah tokoh Anda hanya berdua atau berada di sekitar orang lain? Apakah satu tokoh lebih agresif atau berhasrat untuk mencium? Apakah kedua tokoh tahu bahwa ciuman akan terjadi, atau terkejut?[3]
    • Ini adalah momen yang bagus untuk memikirkan bagaimana posisi tokoh dalam adegan. Mungkin mereka berdiri berdampingan dalam satu ruangan. Atau, mungkin keduanya duduk bersisian.
    • Pikirkan penampilan fisik tokoh dan cara mereka bergerak saat adegan ciuman.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Pertimbangkan mengapa ciuman terjadi.
    Di sini, Anda harus memikirkan motivasi tokoh dan mengapa mereka akhirnya berciuman. Jika mereka saling membenci di sepanjang cerita, tetapi tiba-tiba terlibat dalam ciuman yang dalam dan sensual, pembaca mungkin tidak akan percaya.[4]
    • Evaluasi lagi bagaimana dan mengapa Anda sampai pada titik ketika tokoh cerita berada dalam adegan ciuman. Apakah Anda sudah membangun hubungan mereka dengan baik di awal cerita sehingga ciuman di antara mereka jadi masuk akal? Kemudian, jika Anda menginginkan elemen kejutan, pikirkan apakah Anda sudah menciptakan detail yang cukup sehingga ciuman antara kedua tokoh tersebut akan mengejutkan pembaca, tetapi tetap bisa dipercaya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menciptakan Proses

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ciptakan konflik di antartokoh.
    Meskipun Anda tergoda untuk menempatkan kedua tokoh dalam pintu terkunci atau gua yang gelap yang memungkinkan mereka berciuman, teknik yang lebih efektif adalah menggunakan konflik masa lalu atau konflik berkelanjutan antara kedua tokoh untuk menciptakan proses yang meyakinkan hingga berakhir pada ciuman.[5]
    • Mungkin Anda bisa menggunakan cinta masa lalu yang muncul kembali dalam hidup satu tokoh, atau adegan sebelumnya ketika satu tokoh melihat tokoh lain melakukan sesuatu yang menurutnya sangat menarik atau menggoda. Ingat, ciuman biasanya merupakan indikasi gairah. Jadi, pastikan kedua tokoh saling menginginkan, meskipun hanya untuk sesaat, agar ciuman terasa meyakinkan.
    • Jangan mengabaikan usaha yang sudah Anda curahkan untuk menciptakan tokoh. Sebaliknya, gunakan karakterisasi tokoh dan konflik atau adegan sebelumnya untuk menciptakan proses.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Dekatkan posisi kedua tokoh.
    Setelah menentukan bagaimana konflik masa lalu telah membuat kedua tokoh memikirkan ciuman, Anda harus menempatkan mereka dalam jarak ciuman.[6]
    • Anda dapat mendekatkan keduanya dengan membuat mereka bertabrakan, atau mengatur agar satu tokoh berencana berpapasan dengan tokoh kedua. Ada banyak cara untuk mendekatkan dua tokoh secara fisik sehingga mereka berada dalam latar dan suasana yang pas untuk ciuman, tetapi intinya adalah menempatkan mereka dalam posisi berdekatan.
    • Berfokuslah pada gerakan tubuh tokoh. Gerakan cepat kepada satu sama lain mengindikasikan kerinduan atau gairah yang intens, sementara gerakan pelan dan ragu-ragu menunjukkan bahwa ada gairah yang tidak stabil dan tidak pasti di antara kedua tokoh tersebut.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Buatlah agar satu tokoh memperhatikan sesuatu yang baru atau menarik dari tokoh lain.
    Karena sekarang kedua tokoh ini berada dalam jarak ciuman, mereka memiliki kesempatan untuk memperhatikan detail kecil pada wajah atau leher satu sama lain. Mereka saling memandang dengan cara baru dan intim. Jadi, tunjukkan hal ini dengan menyertakan deskripsi fisik yang sebelumnya tidak diperhatikan.
    • Misalnya, salah satu tokoh memperhatikan bahwa tokoh lain memiliki bintik hijau di matanya, bintik-bintik di hidungnya, atau tanda lahir kecil di lehernya.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mendeskripsikan Ciuman

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Gunakan kelima indra.
    Daripada menggambarkan ciuman dengan banyak kata sifat, berfokuslah pada bagaimana ciuman tersebut memengaruhi indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa kedua tokoh. Ini akan membuat deskripsi terasa lebih spesifik dari sudut pandang kedua tokoh dan menyentuh semua aspek sensual ciuman tersebut.[7][8]
    • Penglihatan mungkin merupakan indra paling mudah untuk dideskripsikan. Tuliskan saja apa yang dilihat si tokoh ketika berciuman.
    • Pendengaran bisa berarti suara-suara di latar belakang seperti musik pesta atau jantung tokoh yang berdetak kencang penuh semangat. Anda juga dapat memasukkan erangan pelan atau suara nikmat (atau jijik) sesuai dengan tokoh atau durasi ciuman.
    • Indra penciuman dapat dideskripsikan dari aroma yang dicium tokoh di udara atau wangi tubuh orang yang diciumnya, seperti parfum, kolonye, atau aroma alami.
    • Indra peraba adalah aspek paling penting untuk mendeskripsikan ciuman. Berfokuslah pada detail taktil seperti rasa kulit dan bibir tokoh.
    • Perasa dapat digunakan dengan luas atau spesifik ketika mendeskripsikan ciuman. Ingat bahwa penggunaan kata manis menyiratkan bahwa ciuman itu menyenangkan, sementara penggunaan kata asam atau pahit menyiratkan ciuman yang tidak menyenangkan sama sekali.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Gunakan bahasa tubuh.
    Pikirkan cara tokoh menggerakkan tubuh ketika berciuman. Bahasa tubuh juga menunjukkan kepada pembaca bahwa tokoh tersebut merespons ciuman dengan emosional. Reaksi fisik seperti mendorong atau menarik diri mengimplikasikan emosi yang berbeda dari reaksi fisik seperti pasrah atau menyerah pada ciuman. Cara paling mudah untuk menggunakan bahasa tubuh dalam adegan ciuman adalah berfokus pada gerakan bagian tubuh tertentu:[9]
    • Bibir: mungkin merupakan detail fisik paling penting dalam adegan ciuman, berfokuslah pada tekstur bibir tokoh atau rasanya saat bersentuhan dengan bibir tokoh kedua.
    • Lidah: detail fisik lain yang juga sangat penting dalam adegan ciuman yang dapat mengindikasikan gairah agresif (banyak menggunakan lidah) atau gairah yang lembut dan tidak pasti (tanpa lidah). Pikirkan tipe ciuman yang coba Anda gambarkan dan masukkan deskripsi lidah atau tidak sesuai suasana.
    • Kepala: kebanyakan orang memiringkan kepala ketika berciuman. Jika Anda ingin menggambarkan ciuman canggung, tidak ada salahnya memasukkan momen tabrakan dahi.
    • Mata: apakah mata tokoh terbuka atau tertutup? Mata terbuka biasanya mengindikasikan reaksi terkejut atau tidak menikmati. Pertimbangkan emosi tokoh dan putuskan dari sana.
    • Hidung: ingat bahwa meskipun kedua tokoh memiringkan kepala ketika berciuman, hidung mereka kemungkinan tetap bersentuhan atau menekan sisi wajah satu sama lain.
    • Tangan dan lengan: saat berciuman, tangan tokoh bisa dibuat terangkat (biasanya mengindikasikan ciuman tidak disangka) atau saling merangkul tubuh (biasanya merupakan indikasi ciuman yang menyenangkan). Tangan juga bisa membelai rambut, memegang belakang kepala, mengusap punggung, dsb.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tentukan bagaimana ciuman itu berakhir.
    Tokoh cerita tidak bisa berciuman selamanya. Entah bagaimana caranya, satu tokoh atau keduanya akan menarik diri, atau terganggu dan terpaksa menjauh.[10]
    • Jika ciuman terjadi di awal cerita, Anda mungkin membutuhkan konflik lain untuk merumitkan ciuman dan menciptakan ketegangan yang cukup untuk mempertahankan ketertarikan pembaca.[11]
    • Jika ciuman terjadi menjelang akhir cerita, pikirkan apa yang mungkin dirasakan kedua tokoh setelah ciuman berakhir dan bagaimana ciuman tersebut memengaruhi emosi mereka kepada satu sama lain.
    Iklan

Tips

  • Salah satu cara terbaik untuk memperbaiki deskripsi ciuman adalah mencari adegan ciuman dari penulis lain yang tampak efektif bagi Anda sebagai pembaca. Tiru atau contohlah pengaturan, proses, dan deskripsi yang digunakan untuk berlatih menciptakan adegan ciuman yang baik.
  • Tergantung tipe pembaca yang Anda tuju, mungkin Anda tidak perlu memasukkan deskripsi ciuman bergairah dengan mendetail karena itu tidak pantas untuk pembaca muda. Gambarkan perasaan tokoh, bukan apa yang tepatnya mereka lakukan.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Gerald Posner
Disusun bersama :
Penulis & Jurnalis
Artikel ini disusun bersama Gerald Posner. Gerald Posner adalah Penulis & Jurnalis yang tinggal di Miami, Florida. Berpengalaman lebih dari 35 tahun, dia spesialis dalam jurnalisme investigasi, buku nonfiksi, dan editorial. Dia memegang gelar hukum dari UC College of the Law, San Francisco, dan gelar BA dalam Ilmu Politik dari University of California-Berkeley. Dia telah menulis tiga belas buku, dan beberapa di antaranya masuk ke daftar laris versi New York Times, memenangkan Florida Book Award untuk kategori Nonfiksi Umum, dan menjadi finalis Pulitzer Prize untuk kategori Sejarah. Dia juga masuk ke dalam daftar pendek nominasi Best Business Book pada 2020 yang diselenggarakan oleh Society for Advancing Business Editing and Writing. Artikel ini telah dilihat 25.079 kali.
Daftar kategori: Penulisan
Halaman ini telah diakses sebanyak 25.079 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan