Cara Memperbaiki Kemampuan Bersosialisasi

Unduh PDFUnduh PDF

Merasa tidak memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik? Jangan khawatir! Faktanya, kemampuan bersosialisasi bisa dipelajari dan diperbaiki, berapa pun usia Anda. Jika tertarik untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan mengeluarkan diri dari zona nyaman Anda saat ini, selalu ingat bahwa tujuan tersebut hanya bisa dicapai dengan usaha dan proses yang maksimal. Untuk memulainya, tentu saja Anda perlu terlebih dahulu menetapkan tujuan jangka pendek, yaitu untuk belajar menginisiasi percakapan dengan orang asing, meluangkan lebih banyak waktu dengan orang-orang terdekat, dan mengajak teman bersosialisasi bersama. Berbekal kemajuan yang konsisten, cepat atau lambat kepercayaan diri Anda pasti akan meningkat. Selain itu, manfaat menjalin relasi yang positif dengan orang lain pun pasti akan Anda rasakan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memperluas Zona Nyaman

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Belajarlah melakukan percakapan singkat dengan orang asing yang Anda temui.
    Ketika tanpa sengaja bertemu dengan sesama pengguna transportasi umum atau pekerja sosial, manfaatkan momen tersebut untuk membangun kemampuan bersosialisasi Anda. Alih-alih sekadar berterima kasih kepada petugas kasir dan meninggalkan restoran, misalnya, cobalah menginisiasi percakapan yang ringan dengannya. Dengan kata lain, ajukan pertanyaan yang sederhana dan terbuka untuk memancing reaksinya, lalu latih kemampuan mendengarkan Anda. Siapa pun orangnya, cobalah membuat mereka tersenyum dengan memberikan hasil observasi yang menarik atau komentar yang positif. Lakukan ini setiap hari! Sekalipun awalnya terasa sulit, niscaya cepat atau lambat Anda akan mulai terbiasa.
    • Berlatih dengan orang asing akan membuat Anda lebih siap jika harus berinteraksi dengan seseorang yang benar-benar ingin Anda kenali lebih dalam.[1]
    • Jangan memisahkan “kehidupan sosial” dari hal lain yang berlangsung dalam hidup Anda. jika ingin menjadi sosok yang pandai bersosialisasi, kepandaian tersebut harus terpancar dari seluruh aspek di dalam hidup Anda, baik ketika Anda sedang berpesta, menjalin relasi, atau sekadar berbelanja kebutuhan harian.[2]
  2. 2
    Ceritakan hal-hal yang terjadi dalam hidup Anda ketika sedang berinteraksi dalam kelompok. Jika memiliki waktu luang sebelum memasuki kelas atau mengadakan rapat, cobalah mengajak teman sekelas atau rekan kerja Anda berbincang-bincang ringan. Topiknya? Manfaatkan apa pun yang ada di sekitar Anda, termasuk situasi yang setelah ini akan Anda dan mereka lalui. Misalnya, Anda bisa memperbincangkan topik rapat atau tugas sekolah.[3] Ketika sedang berada di sebuah acara, duduklah di samping orang yang terlihat bersahabat. Sapa dia, dan tanyakan frekuensi kehadiran mereka di acara tersebut.
    • Ketika mengobrol dengan seseorang yang belum terlalu kenal, awali percakapan dengan topik yang mampu menarik minat Anda berdua. Seiring berjalannya waktu, Anda bisa mulai menyinggung topik yang lain.
    • Jika Anda diberi wewenang untuk merencanakan aktivitas sosial, cobalah memilih lokasi yang unik dan memungkinkan setiap orang untuk berkomunikasi dengan sebebas-bebasnya. Misalnya, adakan pertemuan di kafe yang menjual beraneka makanan ringan agar Anda dan mereka memiliki lebih banyak opsi untuk diperbincangkan.[4]
    • Jika tidak tahu harus berkata apa, jangan ragu mengangkat topik yang sederhana dan klasik seperti olahraga, budaya populer, atau bahkan cuaca!
  3. 3
    Luangkan waktu senggang Anda untuk menjalin relasi dengan orang lain alih-alih menyendiri. Sebesar apa pun godaan untuk mengasingkan diri di waktu senggang, terutama jika Anda adalah seorang introver, jangan melakukannya agar Anda tidak dipandang antisosial oleh orang lain![5] Alih-alih, manfaatkan momen tersebut untuk mengajak orang lain makan siang bersama-sama alih-alih menunggu semua orang pergi dan makan siang sendirian. Alih-alih langsung pulang ke rumah sepulang sekolah, bertahanlah sebentar untuk mengobrol dengan teman-teman sekelas Anda. Jika memiliki waktu yang senggang di sore hari, ajak satu atau dua orang teman untuk bepergian bersama Anda.
    • Alih-alih duduk sendirian dan menyibukkan diri dengan ponsel atau buku, dorong diri Anda untuk bersosialisasi dengan orang lain yang ada di sana.
    • Jika selama ini Anda lebih sering mengeksplorasi hobi sendirian, mengapa tidak mencoba mengajak orang lain untuk melakukannya secara bersama-sama di kemudian hari?
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Hadiri berbagai undangan untuk menghadiri acara sosial.
    Mengaku terlalu sibuk atau lelah untuk menghindari acara sosial memang mudah, terutama jika gangguan kecemasan sosial sedang mendera Anda. Namun, jika benar-benar ingin meningkatkan kemampuan bersosialisasi, inilah saat yang tepat untuk mengeluarkan diri dari “kandang” dan menghabiskan waktu dengan orang lain! Oleh karena itu, ucapkan terima kasih atas undangan atau ajakan yang diberikan, dan terimalah ajakan tersebut dengan senang hati. Ketika harinya tiba, penuhi komitmen Anda untuk menghadiri acara dengan tepat waktu dan senyuman yang tulus. Beberapa minggu setelahnya, balas ajakan tersebut dengan berbalik mengajak teman Anda untuk melakukan aktivitas lain.
    • Ingat, Anda selalu bisa pulang sebelum waktunya jika merasa tidak nyaman.
    • Belajarlah membedakan alasan yang tulus dan alasan yang dipicu oleh kecemasan serta kegugupan Anda.
    • Jika merasa perlu mengubah jadwal demi memiliki lebih banyak waktu luang untuk bersosialisasi, jangan ragu melakukannya. Cari waktu kosong di sela-sela aktivitas Anda, dan cobalah mengisinya dengan aktivitas minum kopi atau berkomunikasi via telepon dengan teman-teman Anda.[6]
  5. 5
    Ikuti berbagai aktivitas sosial atau melakukan hobi yang memungkinkan Anda untuk bertemu dengan orang baru. Jika tidak menerima paparan sosial yang cukup dalam kehidupan sehari-hari, cobalah bergabung dengan kelompok ekstrakurikuler berisi orang-orang yang memiliki minat serupa dengan Anda. Misalnya, Anda bisa bergabung dengan komunitas hobi lokal, klub buku, kelompok olahraga, atau komunitas sukarelawan. Atau, Anda juga bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas yang berlangsung secara rutin.[7] Apa pun pilihan Anda, pastikan pilihan tersebut memberikan Anda peluang sebanyak-banyaknya untuk bersosialisasi. Sebelum, selama, dan sesudah pertemuan berakhir, tunjukkan sikap yang bersahabat dan inisiasi percakapan yang ringan dengan rekan-rekan Anda.
    • Jika ingin belajar bermain ukulele, cobalah mengikuti kelas ukulele berkelompok alih-alih belajar sendiri di rumah.
    • Untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi secara signifikan, cobalah mengikuti klub Toastmasters lokal demi melatih kemampuan berbicara Anda di depan umum.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Cobalah menginisiasi interaksi sosial dan aktivitas berkelompok dengan orang lain.
    Ingat, hubungan yang positif dibangun oleh upaya bersama. Jika ingin menunjukkan kepandaian bersosialisasi dan kemampuan Anda untuk memaknai pertemanan, jangan ragu menjangkau mereka terlebih dahulu dan menciptakan peluang untuk menghabiskan waktu bersama.[8] Cobalah menyampaikan ajakan Anda satu atau dua hari sebelum agenda acara, dan berikan penjelasan spesifik mengenai aktivitas yang akan dilakukan. Jangan putus asa jika mereka terlihat sedang mengalami masalah; justru, Anda bisa memanfaatkan itu sebagai ide untuk menyusun rencana, lho! Jika ingin, hubungi kembali seorang teman yang tinggal berjauhan dengan Anda melalui telepon atau pesan teks untuk menanyakan kabarnya.
    • Kepada seorang rekan kerja yang selalu mengaku ingin beristirahat, cobalah bertanya, “Kenapa kita nggak manikur bareng sepulang kerja hari Kamis?”
    • Jika seorang teman sekelas menyukai penyanyi yang sama dengan Anda, cobalah bertanya, “Kamu nonton konser mereka nggak, tanggal 26 bulan depan? Kalau iya, mau berangkat bareng?”
    • Jangan menunggu untuk ditelepon atau diajak bepergian oleh orang lain. Jika seluruh pihak saling menunggu, lantas kapan Anda dan mereka bisa bertemu?
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memperbaiki Kemampuan Berkomunikasi

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ciptakan kesan pertama...
    Ciptakan kesan pertama yang kuat dengan menunjukkan bahasa tubuh yang percaya diri. Jika Anda terlihat mudah didekati, niscaya orang lain tidak akan ragu untuk melakukannya. Oleh karena itu, selalu angkat kepala Anda tinggi-tinggi dan tarik bahu Anda ke belakang untuk menunjukkan postur tubuh yang lebih tegap. Tatap mata lawan bicara setiap saat dan tersenyumlah ketika pandangan Anda bersirobok dengan orang lain. Percayalah, Anda akan terlihat jauh lebih bersahabat dan mudah untuk didekati setelahnya! Jika tubuh Anda terlampau kaku dan canggung, cobalah melatih bahasa tubuh di depan cermin hingga berhasil menemukan postur yang membuat Anda terlihat lebih relaks.
    • Jika sadar bahwa tangan Anda terus-menerus bergerak tanpa terkontrol, cobalah membawa tas tangan atau laptop kecil untuk menyibukkan tangan Anda.
    • Jangan memasukkan tangan ke dalam kantong. Alih-alih, selipkan jempol ke saku celana belakang untuk menunjukkan sikap tubuh yang lebih relaks dan percaya diri.
    • Ulurkan tangan untuk bersalaman ketika pertama kali bertemu dengan seseorang, dan jangan malu memberikan pelukan sebagai bentuk ucapan selamat tinggal setelahnya.[9]
  2. 2
    Ajukan pertanyaan atau angkat topik yang bersifat personal bagi lawan bicara. Cara terbaik untuk bersosialisasi adalah dengan mendorong lawan bicara membicarakan dirinya sendiri. Siapa pun lawan bicara Anda, cobalah mengajukan pertanyaan terbuka mengenai situasi pekerjaan, pendidikan, kehidupan personal, atau minatnya. Setelah itu, cobalah meminta nasihat mengenai topik yang spesifik untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapatnya. Alhasil, topik percakapan Anda berdua pun akan semakin padat![10]
    • Kepada teman Anda di kelas bahasa Inggris, tanyakan apakah dia sedang membaca sesuatu yang menarik dan mintalah rekomendasi bacaan yang berkualitas darinya.
    • Jika seseorang membagikan detail mengenai peristiwa penting yang baru saja dilaluinya, ajukan pertanyaan lanjutan seperti, “Hei Kip, seru nggak, acara pameran mobil minggu lalu?” atau “Hai Natalie! Kita terakhir ketemu waktu ujian, ya? Gimana kira-kira hasil ujianmu?”
  3. 3
    Berikan pujian yang tulus kepada orang lain. Sejatinya, pujian yang tulus dapat seketika memperbaiki suasana hati Anda dan lawan bicara, sekaligus ampuh dijadikan topik pembuka percakapan yang sempurna. Untuk melakukannya, cobalah mengamati gaya berpakaian dan/atau perilaku orang lain, lalu cari aspek yang positif dan bisa Anda puji. Misalnya, cobalah memuji hal-hal yang berada di dalam kontrolnya dan berhasil diwujudkannya dengan susah payah, untuk menegaskan bahwa pilihannya sangatlah tepat.[11] Kemudian, berikan pertanyaan lanjutan untuk melemparkan bola percakapan ke arahnya.
    • Kepada barista yang mengenakan anting dengan desain menarik, cobalah berkata, “Antingmu bagus sekali! Bikin sendiri, ya”
    • Kepada teman sekelas Anda, cobalah berkata, “Rick, presentasimu bagus banget, lho! Klip video yang kamu putar tadi lucu sekali. Senang nggak, karena hasilnya ternyata memuaskan?”
  4. 4
    Berbicaralah dengan suara yang keras dan jelas agar mudah untuk dipahami oleh orang lain. Jika maksud Anda dapat didengar dengan mudah oleh orang lain, niscaya percakapan akan berlangsung dengan lebih lancar. Jika Anda memiliki kecenderungan untuk berbicara dengan tergagap-gagap, belajarlah untuk meningkatkan volume suara dan memperlambat tempo bicara. Ucapkan setiap kata dengan intonasi yang jelas dan tidak terburu-buru.[12]
    • Kapan pun Anda diminta untuk mengulangi kata-kata yang diucapkan, jangan kebingungan! Cukup sampaikan kembali kata-kata Anda dengan intonasi yang lebih jelas.
    • Ingat, orang lain juga ingin mendengar pendapat Anda.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jadilah pendengar yang aktif agar tetap terlibat di dalam percakapan.
    Ingat, Anda tidak perlu terus berbicara untuk dipandang sebagai sosok yang pandai bersosialisasi. Sesekali, Anda juga harus mendengarkan ketika orang lain sedang membagikan cerita atau pendapatnya. Tatap mata siapa pun yang sedang berbicara dan tunjukkan bahasa tubuh yang terbuka. Tersenyumlah dan anggukkan kepala untuk mengafirmasi ucapan orang lain, atau tunjukkan ekspresi wajah lain yang dianggap tepat. Jika momennya sesuai, silakan memberikan tanggapan secara verbal.[13]
    • Berusahalah untuk tidak terganggu oleh hal-hal yang ada di sekitar Anda seperti ponsel atau kekhawatiran yang ada di kepala Anda. Alih-alih, berfokuslah pada orang yang ada di hadapan Anda.
    • Teruslah berpikiran terbuka.
  6. 6
    Bagikan pemikiran Anda dan jangan menyimpannya sendirian. Bagi Anda yang introver, berpikir mungkin merupakan aktivitas yang lebih menyenangkan daripada berbicara. Namun, lawan bicara dapat memandang Anda sebagai sosok yang antisosial jika tidak pernah mendengar suara Anda! Oleh karena itu, mulai sekarang belajarlah untuk menyuarakan tanggapan atau pemikiran yang muncul dengan suara keras. Alhasil, suara Anda dapat membantu melanjutkan percakapan. Selain itu, orang lain pun dapat mendengar lebih banyak informasi tentang Anda, bukan?[14]
    • Jika pemikiran yang muncul sopan dan mampu merefleksikan kepribadian Anda, jangan ragu membagikannya! Namun, jangan melakukannya jika pemikiran tersebut berpotensi menyinggung orang lain atau tidak ramah untuk diri Anda sendiri.[15]
    • Pengamatan atau pendapat sesederhana apa pun dapat menjaga kelanggengan percakapan, lho! Oleh karena itu, jangan takut membagikan pemikiran Anda dan mintalah orang lain untuk memberikan pendapatnya. Misalnya, Anda bisa berkata, “Gila, proyek ini nggak selesai-selesai! Rami, apa yang kamu lakukan buat menyelesaikan proyekmu?” atau “Rasa es teh ini aneh banget, sih. Punyamu gimana?”
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengubah Pola Pikir

Unduh PDF
  1. 1
    Miliki komitmen untuk meningkatkan kepandaian bersosialisasi. Apa pun alasannya, entah itu untuk memperbaiki karier, memperkaya kehidupan sosial, atau meningkatkan kepercayaan diri Anda, cobalah memikirkan alasan di balik keinginan Anda untuk menjadi lebih pandai bersosialisasi. Setiap harinya, selalu ingat tujuan jangka panjang tersebut untuk memotivasi Anda![16]
    • Cobalah menempelkan sticky note berisi pesan-pesan penyemangat di cermin.
    • Pasang kutipan bernada positif sebagai latar ponsel untuk mengingatkan Anda agar selalu berinteraksi dengan orang lain.
    • Sebagaimana memiliki tubuh yang sehat, kepandaian bersosialisasi juga tidak akan terwujud tanpa adanya niat dan usaha yang konsisten. Jika olahraga diperlukan untuk memiliki tubuh yang sehat, maka keberanian untuk bersuara dan mengeluarkan diri dari zona nyaman diperlukan untuk meningkatkan kepandaian bersosialisasi.
    • Jangan menyebut diri Anda pemalu, pengecut, atau antisosial. Semakin sering label tersebut disematkan, semakin besar pula keyakinan Anda bahwa Anda memang tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain.
    • Ingat, bersosialisasi adalah pilihan, bukan predisposisi.
  2. 2
    Tentukan tujuan jangka pendek yang sederhana, seperti berbicara dengan satu orang baru setiap harinya. Faktanya, tidak seorang pun bisa menjadi sosok yang pandai bersosialisasi dalam semalam. Oleh karena itu, cobalah berfokus untuk mengeluarkan diri dari zona nyaman dengan cara yang sederhana serta mudah untuk dicapai. Ketika akan menghadiri sebuah pesta, berjanjilah bahwa Anda akan mengajak bicara satu orang asing di sana. Ketika sedang mengantre, bertekadlah untuk memberikan pujian kepada orang yang berdiri di samping Anda. Setelah berhasil mewujudkan berbagai tujuan sederhana tersebut, cobalah meningkatkan skalanya seperti dengan mengajak bicara lima orang karyawan di pameran lowongan kerja atau mengajak salah seorang rekan kerja Anda untuk minum kopi bersama.[17]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tunjukkan energi yang riang dan positif untuk menarik perhatian orang lain.
    Ingat, siapa pun pasti lebih suka menghabiskan waktunya dengan sosok yang optimis, bersemangat, dan bahagia. Meski Anda tidak selalu merasa positif, berusahalah untuk tetap bersikap positif di hadapan orang lain. Dengan kata lain, cobalah untuk selalu tersenyum, mengucapkan kata-kata yang positif, dan menyemangati siapa pun yang sedang dilanda kegelisahan.[18]
    • Saat berkomunikasi dengan orang asing atau orang yang baru dikenal, manfaatkan energi positif tersebut untuk menunjukkan bahwa Anda adalah sosok yang bersahabat dan mudah didekati.
    • Pastikan perilaku dan kata-kata Anda selalu sopan serta ditujukan untuk menghargai orang lain. Hanya dengan demikian, orang-orang akan memandang Anda sebagai sosok yang positif dan menyenangkan untuk diajak berinteraksi.
  4. 4
    Bagikan ketidakberdayaan Anda kepada orang lain untuk memperkuat relasi Anda dan mereka. Jangan mengubah kepribadian dan perilaku Anda berdasarkan identitas lawan bicara. Alih-alih, berikan kesempatan kepada orang lain untuk mengenal jati diri Anda yang sesungguhnya! Kepada mereka, bagikan sudut pandang Anda dengan jujur dan terbuka. Setelah relasi yang lebih dalam mulai terbentuk, mulailah mengutarakan kekhawatiran, tantangan hidup, dan rasa tidak aman Anda. Semakin banyak ketidakberdayaan yang Anda bagikan, semakin dalam pula relasi personal yang akan terbentuk setelahnya.[19]
    • Tentu saja, Anda tidak boleh membagi masalah personal kepada sebarang orang. Namun, Anda boleh kok, berbagi informasi personal jika ada orang lain yang bertanya atau sudah melakukannya terlebih dahulu. Setelah itu, Anda juga boleh meminta nasihat, jika ingin.
    • Membagi pengalaman dan perasaan yang terjujur kepada orang lain memang tidak mudah. Namun, sadarilah bahwa setiap orang sejatinya memiliki kesulitan yang sama, dan membagi ketidakberdayaan Anda justru akan semakin mendekatkan Anda kepada orang lain.
    • Sesekali, orang yang paling pandai bersosialisasi pun akan tetap merasa tidak aman. Bedanya, mereka memilih untuk menghadapi risiko sambil tetap menikmati mome yang terjadi, alih-alih memusingkan rasa malu yang mungkin muncul.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Abaikan suara-suara internal yang terlampau negatif, kritis, dan mencegah Anda untuk bertindak.
    Ketika menyadari munculnya pemikiran yang menyabotase kemajuan Anda, akui pemikiran tersebut dan segeralah menggantikannya dengan hal yang lebih positif. Untuk melakukannya, cobalah mengidentifikasi kebenaran yang terdapat di dalam pemikiran tersebut. Setelah menemukannya, cobalah mengemasnya menjadi pemikiran yang lebih konstruktif dan memotivasi untuk mengatasi kecemasan Anda.[20]
    • Ketika muncul pemikiran, “Aku sangat canggung dan tidak ada seorang pun yang menyukaiku,” akui bahwa pemikiran tersebut sejatinya negatif dan menyakitkan. Setelah itu, cobalah menggantikannya dengan pemikiran yang lebih jujur dan konstruktif seperti, “Aku merasa tidak nyaman karena tidak mengenal siapa pun di sini. Kalau aku berani memulai satu percakapan, setidaknya akan ada satu orang aku kukenal dan kecanggungannya pasti akan berkurang.”
    • Sejatinya, kepercayaan diri dan kepandaian seseorang untuk bersosialisasi akan terlihat dari cara mereka memperlakukan dirinya sendiri. Umumnya, mereka hanya akan berfokus pada hal-hal yang positif, berbeda dengan orang antisosial yang cenderung lebih berfokus pada kekurangannya dan kekurangan orang lain.[21]
    Iklan

Tips

  • Kapan pun Anda berada di sekitar orang lain, pandang momen tersebut sebagai peluang untuk bersosialisasi!
  • Meski pertemuan dengan orang asing dapat terasa sangat mengintimidasi, cobalah berpikir begini: Jika mereka belum mengenal Anda, artinya Anda tidak akan merugi jika situasinya berjalan di luar ekspektasi, bukan? Di sisi lain, orang asing selalu memiliki potensi untuk menjadi sahabat, rekan bisnis, atau bahkan pasangan baru Anda! Jadi, apa yang harus dikhawatirkan?
  • Jangan beraktivitas dengan orang-orang yang membuat Anda merasa tidak aman. Alih-alih, habiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang mampu menyemangati Anda!
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Staf How.com.vn
Disusun bersama :
Staf Penulis How.com.vn
Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

Tim Manajemen Konten How.com.vn memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 9.461 kali.
Daftar kategori: Interaksi Sosial
Halaman ini telah diakses sebanyak 9.461 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan