Cara Memikirkan Jawaban Pedas

Unduh PDFUnduh PDF

Pernahkah Anda terlibat argumentasi yang dapat mengubah reputasi Anda di antara teman atau kolega, dan semua itu tergantung pada kemampuan Anda melemparkan jawaban yang cepat kepada seseorang yang telah menghina atau meremehkan Anda? Atau, dalam situasi yang tidak terlalu genting, pernahkah Anda berharap bisa memberikan jawaban yang pedas pada saat itu juga? Jawaban pedas membutuhkan bakat alami, tetapi dapat ditingkatkan dengan latihan dan persiapan. Anda juga harus meningkatkan kepercayaan diri dan kebijakan jika ingin menghindari garis tipis antara respons yang pedas dan kejam.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membangun Keterampilan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Latihlah kemampuan melontarkan jawaban yang pedas.
    Tidak semua orang terbiasa berpikir secara spontan. Oleh karena itu, keterampilan melontarkan jawaban pedas terkadang tergantung kemampuan Anda mengingat beberapa jawaban standar yang bisa dijadikan upaya terakhir. Jangan mencoba melontarkan jawaban pedas jika Anda memang tidak berbakat untuk itu. Bisa-bisa Anda malah terlihat bodoh atau sangat frustrasi dengan diri sendiri sehingga semua usaha Anda jadi sia-sia belaka.
    • Menghafal dan berlatih dapat membantu Anda memanfaatkan kemampuan semaksimal mungkin, dan bisa membantu Anda saat harus menghadapi perdebatan di sana sini. Sebagaimana seniman di bidang lain, menguasai cara melontarkan jawaban yang nyelekit sepertinya perlu didukung bakat alami, ditambah sikap dan persiapan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Perbaiki kemampuan mendengarkan Anda.
    Tidak ada formula ajaib untuk mengembangkan kemampuan memberikan jawaban yang pedas, tetapi memperbaiki kemampuan mendengarkan akan sangat membantu. Perhatikan lawan bicara Anda, dan berfokuslah pada ucapannya dan apa makna ucapan tersebut baginya. Jawaban pedas diucapkan sebagai tanggapan langsung terhadap apa yang dia katakan, bukan diambil dari kumpulan jawaban pedas yang cocok untuk situasi yang sedang dihadapi.[1]
    • Berlatihlah untuk berfokus pada apa yang dia katakan daripada membiarkan pikiran mengembara tidak tentu arah sambil mencoba menyusun jawaban yang pedas. Cobalah mengasah keterampilan dengan kegiatan seperti “voli verbal”. Dalam latihan ini Anda dan pasangan secara bergiliran mengarang cerita dengan menambahkan satu kata setiap kali; dia mengucapkan satu kata, Anda mendengarkan dengan saksama dan memikirkan kata berikutnya secepat mungkin, dan seterusnya.[2]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Ingatlah kembali situasi di masa lalu.
    Pilihlah salah satu percakapan dan tuliskan versi yang menampilkan Anda lebih pedas dalam melontarkan jawaban. Buatlah skrip percakapan yang lebih baik dan jadikan sebagai landasan untuk memandu Anda agar bisa memberikan jawaban pedas di masa mendatang.[3]
    • Namun, ingatlah bahwa jawaban pedas terbaik diciptakan pada saat itu juga, tidak sekadar dicomot dari situasi yang sama di masa lalu. Gunakan latihan ini untuk mendapatkan inspirasi dan latihan, bukan sebagai sumber untuk jawaban tertentu.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Tangkislah hinaan yang dilemparkan kepada Anda dengan cepat.
    Dengan memikirkannya, Anda terus berkutat dengan hinaan itu sehingga membuat Anda merasa sakit hati. Alih-alih, jangan berfokus pada hinaan itu, tetapi pada cara merespons dengan cepat.[4]
    • Trik di balik jawaban pedas adalah kecepatan. Jangan menganalisis konsekuensi dari apa yang baru saja dikatakan. Alih-alih, anggaplah perdebatan itu sebagai permainan dan hinaan itu hanya sekadar kok yang harus dipukul balik.
    • Contohnya, jika seseorang mengakhiri hinaannya dengan kata-kata “dan kamu juga bau”, jangan memikirkan tentang rutinitas kebersihan tubuh Anda saat menyusun jawaban. Tetaplah berfokus pada kata-katanya dan lontarkan sesuatu seperti, “Ya, tetapi setidaknya bauku akan hilang setelah mandi, tidak seperti kepribadian tengikmu."
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Siapkan diri dan kemauan untuk mengkritik apa yang dikatakan orang lain.
    Langkahkan kaki ke dalam perdebatan dan nikmati semangat konfrontasi, jangan merasa takut atau meremehkannya. Lihatlah konfrontasi itu sebagai undangan untuk bermain daripada sebagai alasan untuk merasa terhina. Jika tidak bisa membujuk diri sendiri untuk melihatnya dengan cara seperti itu, sebaiknya hindari upaya melontarkan jawaban pedas, dan mencari pendekatan lain.[5]
    • Manfaatkan kesempatan untuk menunjukkan kontradiksi yang dibuat lawan bicara sambil mencoba memamerkan kecerdasannya. Dengan melakukan hal tersebut berarti Anda mengecilkan arti hinaan itu di mata orang yang melontarkannya.
    • Namun, jangan mencoba mengkritik sesuatu lebih panjang daripada yang diperlukan. Jika Anda memberikan balasan yang bertele-tele, dia mungkin menyela Anda dengan jawaban lain sehingga membuat apa yang Anda katakan tidak relevan lagi.
    • Contohnya, jika dia mengatakan percuma saja membuang-buang waktunya yang berharga untuk menghina Anda, jawablah “Yah, aku senang mendengar kamu tidak benar-benar berusaha menghinaku selama lima menit terakhir."
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Gunakan sarkasme...
    Gunakan sarkasme jika Anda bisa melakukannya dengan baik. Sarkasme bisa menjadi senjata tersendiri jika digunakan dengan kecerdikan, dan tidak berlebihan. Jika seseorang mencoba menghina Anda dengan komentar yang tidak masuk akal, jangan ragu untuk membalas komentarnya dengan sinis, “Yah, sebenarnya ada jawaban yang cerdas.” Menjawab dengan singkat juga bermanfaat dalam hal ini. Monolog sarkatis yang bertele-tele tidak akan memberikan dampak yang sama.
    • Ingatlah, sarkasme memerlukan waktu yang tepat dan nada suara yang tepat. Pikirkan Severus Snape dalam serial Harry Potter atau Oscar Wilde, keduanya sangat lihai dalam sarkasme sehingga bisa melakukannya secara singkat dan efektif.
    • Gunakan sarkasme dengan bercanda, bukan untuk menelanjangi seseorang. Pertimbangkan lawan bicara Anda dan apakah dia siap melihat sarkasme apa adanya dan tidak menanggapinya secara pribadi.[6]
    • Contohnya, “Wah, hinaan yang terakhir itu nyaris bisa dimengerti. Teruslah mencoba."
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Jangan memperdebatkan hal-hal kecil.
    Komentar-komentar pedas yang paling terkenal biasanya pendek dan manis, langsung tuntas saat itu juga.[7] Dalam kebanyakan kasus, jawaban pedas harus cukup untuk mengakhiri masalah saat itu juga. Melanjutkan diskusi, argumentasi, atau saling melontarkan pendapat kemungkinan akan melemahkan dampak dari apa yang Anda katakan.
    • Anda bebas untuk mengubah topik, pergi untuk melanjutkan pembicaraan lain kali, atau berpura-pura dia tidak ada di sana lagi. Kuncinya adalah memegang kendali sebelum Anda melanjutkan.
    • Jangan melangkah pergi saat dia tengah melontarkan hinaan karena tindakan itu menunjukkan bahwa Anda tidak bisa menerimanya. Namun, Anda bisa membela diri kalau perlu dengan mengatakan: “Aku akan kembali setelah kemarahanmu mereda supaya kita bisa saling melontarkan hinaan lagi.” Dengan begitu, Anda memberikan tanggung jawab di tangan lawan agar dia bisa bersikap lebih pantas dan memberi Anda jalan keluar yang bermartabat.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Yang paling penting, tetaplah tenang.
    Jangan marah, atau bahkan merasa jengkel. Ingatlah bahwa hinaan lawan tidak pantas diladeni atau membuat Anda marah. Singkirkan ketidaksukaan pribadi terhadap lawan bicara dan berfokuslah pada apa yang dia katakan dengan sikap tenang dan objektif. Berfokuslah untuk memberikan jawaban pedas dan pertahankan tekad Anda untuk tetap tenang.[8]
    • Bayangkan Anda melangkah ke plate untuk berhadapan dengan pelempar andalan tim lawan. Jangan berfokus apakah dia orang yang berengsek atau bukan. Dengan tenang, pusatkan perhatian pada bola dan pukullah melalui celah untuk menghasilkan pukulan kemenangan.
    • Berlatihlah untuk terlihat sangat tenang, bahkan geli atau bingung, di depan cermin. Meski hati panas, kepala harus tetap dingin. Katakan hal ini kepada diri sendiri dan pikiran akan merespons dengan cara yang sama.
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Jangan mencoba melontarkan jawaban pedas jika Anda tidak siap melakukannya.
    Sambil belajar mengasah kemampuan untuk memberikan jawaban pedas, cobalah bersikap bijak dan diplomatis untuk sementara waktu. Jika pada akhirnya Anda tidak bisa menghasilkan jawaban pedas, setidaknya orang tidak menyadari semua upaya yang Anda lakukan dan hanya menganggap Anda orang yang sopan!
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencari Inspirasi

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Belajarlah dari ahlinya.
    Tidak diragukan lagi, jawaban pedas adalah respons yang orisinal, tetapi Anda bisa mendapatkan banyak ide dengan mempelajari jawaban pedas yang paling terkenal dalam sejarah. Luangkan waktu untuk mengumpulkan koleksi jawaban cerdas yang efektif. Akhirnya, seiring berkembangnya keterampilan, Anda akan mampu menciptakan jawaban pedas “secara spontan”.
    • Pelajari tokoh-tokoh yang terkenal dengan jawaban pedas mereka, seperti Dorothy Parker, Winston Churchill, Mark Twain, Mae West, George Bernard Shaw, Groucho Marx, Oscar Wilde, Margaret Thatcher, dan sebagainya.[9]
    • Bacalah percakapan cerdas antara orang-orang seperti Ernest Hemingway dan William Faulkner, atau George Bernard Shaw dan Winston Churchill. Bahkan percakapan antara Han dan Leia dalam Star Wars juga bisa.
    • Berikut beberapa contoh praktis dari salah satu sumber terbaik, Groucho Marx: “Aku pernah menikmati malam yang luar biasa, tetapi ini bukan salah satunya."
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Carilah contoh jawaban pedas di internet.
    Ada banyak jawaban pedas tersedia untuk mereka yang gemar menjelajah internet. Bahkan, ada situs web yang didedikasikan untuk jawaban pedas, dan menyajikan berbagai contoh (sebagian bisa dianggap bagus, sebagian lagi tidak terlalu bagus.[10] Buatlah daftar favorit Anda dan pelajari dengan sungguh-sungguh. Paling tidak, daftar ini bisa membantu Anda ketika kata-kata lain tidak berhasil. Berikut beberapa di antaranya:
    • “Terima kasih sudah membuktikan bahwa ucapanku benar."
    • “Cahaya bergerak lebih cepat daripada suara. Mungkin itu sebabnya kamu terlihat bercahaya sampai kamu buka suara."
    • Bersandarlah pada sesuatu, pejamkan mata dan tunggu beberapa detik, kemudian bukalah mata secara tiba-tiba dan katakan “Oh, maaf! Apa kamu baru mengatakan sesuatu yang penting? Aku pasti tertidur.”
    • “Kamu dan aku terkadang punya banyak kesamaan, bukan?” Gunakan komentar ini untuk membalas hinaan tentang berat badan, penampilan, intelegensi, dan sebagainya.
    • “Apa? Maaf aku tidak mendengarnya. Apa kamu bisa mengulangnya?” (Hinaan tidak pernah sama dampaknya setelah diucapkan dua kali).
    • “Hanya orang yang sama bisa mengenali sesamanya.” Jawaban ini mungkin terdengar “usang” sekarang ini, tetapi masih bisa digunakan dalam keadaan darurat saat Anda kehabisan ide.
    • Jika seseorang melontarkan hinaan yang sama berulang-ulang, gunakan ini: “Masih berkutat dengan ide yang sama? Cobalah sesuatu yang lebih… orisinal.” Kemudian, sunggingkan senyuman kecil, dan pergilah.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Ingatlah konteks saat Anda mengumpulkan sampel jawaban pedas.
    Jawaban pedas yang tepat mengenai sasaran dalam satu situasi bisa meleset jauh dalam kesempatan lain. Baca dan kumpulkan jawaban pedas yang berpotensi menghina atau menyakitkan, tetapi jangan berasumsi bahwa koleksi tersebut bisa digunakan pada setiap orang dalam situasi yang tidak terlalu relevan.
    • Contohnya: “Lain kali kalau mau bicara, gunakan bahasa manusia” bisa terdengar tidak berbahaya dalam banyak situasi, tetapi juga bisa menyakitkan bagi sebagian orang. Jawaban pedas harus agak “menggigit”, tetapi tidak boleh meninggalkan bekas selamanya.
    • Atau: “Aku tidak mau menyia-nyiakan energiku untuk menyakitimu. Aku bahkan tidak mau menyia-nyiakan energiku meski kamu benar-benar kesakitan.” Jawaban ini mungkin akan berhasil untuk orang yang mengenal Anda dengan baik, tetapi juga bisa menjerumuskan Anda ke dalam kesulitan. Bahkan lelucon tentang kekerasan terkadang dianggap serius oleh banyak orang.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Biarkan kata-kata dan tindakan pihak lawan mengungkap arti sebenarnya.
    Terkadang Anda bahkan tidak perlu bersusah payah melontarkan jawaban pedas. Jika seseorang bersikeras mengatakan sesuatu yang konyol, menghina, sembrono, atau tidak berdasar, biarkan dia menguasai pembicaraan dan Anda hanya perlu menggunakan gerakan meremehkan untuk mengekpresikan ketidaksukaan atau ketidaksetujuan. Orang lain kemungkinan akan menganggap bahwa orang yang tidak bisa mengendalikan amarah, menjengkelkan, atau selalu mengeluh tidak membutuhkan jawaban pedas.[11]
    • Berlatihlah menaikkan alis, menyeringai, memutar bola mata, atau gerakan lainnya yang menunjukkan bahwa Anda tidak terkesan.
    • Menguaplah atau tataplah arloji dengan tidak sabar.
    • Harus diakui, respons yang satu ini sedikit kekanak-kanakan: ulangi secara persis apa yang dia katakan, tetapi dengan suara yang lucu. Agar tidak terdengar seperti anak TK yang rewel, Anda mungkin perlu melatihnya dengan teman.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menggunakan Kecerdasan dengan Bijak

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Lontarkan jawaban dengan cara yang tenang, terkendali, dan penuh percaya diri.
    Meski isi jawaban itu penting, cara Anda menyampaikannya juga penting. Hindari nada merendahkan atau merasa paling hebat dalam suara Anda. Usahakan juga agar tidak terdengar sakit hati atau terhina, seolah-olah jawaban pedas Anda digodok dalam api kemarahan yang berkobar-kobar.[12]
    • Ucapkan jawaban pedas dengan jelas, cepat, dan penuh percaya diri. Jangan lupa menyelipkan sedikit senyum di dalam suara dan mata karena Anda harus mengarahkan perdebatan ke sisi yang lebih lucu dan jenaka dari apa yang sedang terjadi agar bisa dianggap mengenai sasaran.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Jangan mengumpat...
    Jangan mengumpat (atau setidaknya kurangi seminimal mungkin). Mengumpat biasanya tidak dianggap sebagai sesuatu yang cerdas, hanya sebagai ekspresi emosi yang mendalam. Anda mungkin merasa lebih baik setelah mengumpat karena ketegangan berhasil dilepaskan, tetapi kebanyakan tindakan itu membuat Anda terlihat tidak dewasa. Selain itu, jika Anda bermaksud mementahkan argumentasi atau pernyataan mereka, mengumpat tidak akan tepat sasaran.[13]
    • Namun, sumpah serapah yang dilontarkan lawan bicara dapat dimanfaatkan sebagai sasaran kecerdasan Anda, dengan mengeluarkan komentar tajam atau berkata dengan nada bosan: “Oh, sekarang kamu mulai mengumpat? Dewasa sekali,” lalu tinggalkan dia.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Kurangi kata-kata kasar.
    Hampir senada dengan mengumpat, mengucapkan kata-kata kasar hanya akan membuat Anda terlihat iri, kehilangan arah, dan terlalu emosional. Mengumbar kata-kata kasar mungkin terlihat seperti sarana yang ampuh untuk menyalurkan amarah dan rasa frustrasi, tetapi tindakan itu justru menguntungkan lawan bicara dan sama sekali tidak terlihat cerdas.[14]
    • Jika Anda harus menggunakan kata-kata kasar, tetaplah berfokus pada argumentasi, bukan pribadi lawan bicara. Contohnya, katakan, “Kamu punya cara yang aneh dalam melihat situasi ini” daripada “Dasar idiot”. Atau cobalah, “Yah, sekarang aku benar-benar yakin akan sikap masa bodohmu dalam hal ini” daripada “Kamu memang tidak becus”.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Hindari sikap sombong.
    Jawaban pedas yang dimaksudkan untuk menegaskan kehebatan dan keunggulan status biasanya akan menjadi bumerang karena hal itu akan mengubah keadaan ketika lawan bicara bersikeras bahwa “kamu merasa terlalu hebat sehingga aku tidak pantas dibandingkan dengan dirimu”, dan sebagainya. Begitu Anda terlibat dalam perdebatan semacam ini, biasanya situasinya menjadi semakin panas dan sulit dikendalikan.
    • Melontarkan komentar seperti “Ya, aku pernah mengalami masalah seperti itu waktu sekolah… sekolah TK maksudku” bisa menimbulkan kesan sok, tetapi tergantung konteks dan cara penyampaian.
    • Sulit mempertahankan garis tipis antara bersikap cerdas dan sok, tetapi faktor utama yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan selera humor dan tidak menanggapi situasi tersebut secara serius.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Pikirkan juga orang-orang yang menanggapi segala sesuatu secara pribadi.
    Tentu saja, mereka semestinya tidak terus-menerus menganggap diri mereka sebagai korban dan bertingkah seolah-olah dunia mereka akan runtuh jika Anda meledek mereka, tetapi Anda harus memahami orang lain sebagaimana adanya. Dalam sejumlah kasus, rasanya tidak adil, tidak baik, dan tidak menunjukkan rasa peduli jika Anda memprovokasi lawan yang lemah dengan jawaban pedas.[15]
    • Mungkin Anda hanya bermaksud memberi pelajaran kepada orang tersebut. Akan tetapi, setidaknya pertimbangkan konsekuensi yang harus dihadapi jika ingin menghancurkan lawan debat karena ada kemungkinan dia akan merajuk, ketakutan, atau marah sebagai akibatnya.
    • Di sisi lain, jika dia benar-benar orang berengsek, mungkin itu pelajaran yang dia butuhkan, tidak peduli jika dia memiliki pertahanan yang lemah.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Jangan menyimpan dendam.
    Ketahui bahwa membungkam seseorang secara verbal berarti Anda tidak mengakui kebenaran dirinya. Jangan terlalu sering melakukannya karena mempermalukan seseorang berdampak langsung dan mengucilkan. Pastikan tindakan itu benar-benar perlu. Setelah dilakukan, tidak bisa ditarik kembali, dan jika Anda ingin memulai dialog dengan seseorang yang Anda permalukan, jadilah orang pertama yang menawarkan rekonsiliasi dan menjelaskan bahwa Anda tidak menyimpan dendam.
    • Katakan sesuatu seperti “Aku benar-benar menyukai caramu menendang bola tempo hari, tetapi aku tidak setuju dengan sikapmu setelah permainan usai. Aku merasa tidak punya pilihan selain memberi pelajaran untuk sikap burukmu. Aku harap kamu mau memaafkan aku untuk cara yang blakblakan seperti itu."
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Hormati diri sendiri dan lawan bicara.
    Ingatlah ungkapan bahwa “mulutmu adalah harimaumu”, kata-kata memiliki kemampuan untuk menyakiti orang lain. Jadi, pastikan kata-kata Anda tetap memperhatikan martabat orang lain. Sebaliknya, jangan biarkan kata-katanya membuat Anda tersinggung. Jika Anda tidak bisa mencegah untuk merasa terluka, itu berarti Anda harus berjuang mengatasi komentar yang menyakitkan.[16]
    • Jangan membiarkan kata-katanya menjadi lebih dari sekadar kata-kata, dan jalani hari Anda seperti biasa karena Anda tahu bahwa Anda telah berhasil mempertahankan martabat, berbicara dengan integritas dan kecerdasan, dan menghormati diri sendiri dan lawan bicara.
    Iklan

Tips

  • Jangan terlihat seolah Anda berusaha keras untuk memikirkan sesuatu yang cerdas. Hal ini akan menjadi keuntungan bagi lawan, apalagi jika dia bisa menanggapinya dengan mudah.
  • Jika Anda melontarkan hinaan kepada seseorang sampai dia tidak bisa berkata-kata lagi atau butuh waktu lama untuk memikirkan apa yang harus diucapkan, cibirkan bibir Anda dan katakan “Sudah kuduga” atau sesuatu seperti itu, dan pergilah.
  • Jika Anda mencari sampel jawaban pedas di internet, gunakan kata kunci seperti “witty comeback” (jawaban pedas), “clever retort/reply” (komentar/respons cerdas), “witty reply” (balasan pedas), "using wit" (menggunakan kecerdikan), “insult joke” (lelucon menghina), dan sebagainya. Ketahui bahwa beberapa situs berisi jawaban yang polos dan kasar.
  • Berlagak menarik diri dan tidak tertarik adakah kunci utama untuk kesuksesan dari banyak jawaban cerdas. Tunjukkan bahwa Anda tidak tersinggung dengan tersenyum, menggunakan gerakan meremehkan, menjaga nada suara agar tetap tenang, sambil terus-menerus memikirkan cara untuk mengelak daripada melibatkan diri. Mungkin akan membantu jika Anda memerintahkan diri sendiri: “Perlihatkan tampang bosan dan keren sekaligus!"
  • Jika seseorang berkata “diamlah!” atau “jangan ganggu aku”, itu berarti Anda menang. Anda hanya perlu menyeringai dan mengatakan sesuatu seperti “Aku tahu cepat atau lambat kamu akan menyerah” atau “Sudah tidak sanggup lagi, ya? Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi."
  • Jika orang lain terseret ke dalam perdebatan, ingatkan lawan bicara Anda bahwa hal itu tidak ada hubungannya dengan orang lain.
  • Jangan mengulang jawaban pedas Anda. Gunakan jawaban terbaik sekali saja, kemudian carilah jawaban baru.
  • Anda juga bisa menggunakan jawaban pedas untuk menepis argumentasi sepenuhnya. Terapkan prinsip yang sama seperti yang dijelaskan di atas dan padamkan perdebatan bahkan sebelum mendapat kesempatan untuk dimulai.
  • Jika semua tidak berhasil, tertawalah. Memperlihatkan bahwa Anda tidak tersinggung akan mementahkan hinaan dan menegaskan komentar cerdas Anda.
  • Untuk mereka yang tidak bisa melontarkan jawaban pedas secara alami, pelajari cara menyunggingkan senyum di wajah dan berpura-pura seolah tidak peduli pada kata-kata yang baru saja diucapkan. Itu salah satu cara untuk mengelak dan membuat Anda langsung merasa lebih baik.
Iklan

Peringatan

  • Jangan, dalam situasi apa pun, melontarkan hinaan kekanak-kanakan seperti “Aku tahu siapa kamu, sementara aku ini apa?” atau “Setidaknya aku punya kehidupan”. Semua ini menunjukkan bahwa Anda tidak punya pemikiran sendiri dan berusaha mencari komentar yang baik (dan gagal). Hinaan yang terakhir juga menimbulkan asumsi bahwa Anda hebat, melanggar aturan karena tidak berusaha secara aktif menyampaikan pemahaman itu kepada lawan.
  • Jangan membawa-bawa ibu, ayah, kakak/adik, atau nenek Matilda ke dalam hinaan, kecuali Anda menghadapi hinaan yang sama atau Anda tidak keberatan anggota keluarga lain ikut dihina.
  • “Jangan ganggu aku” adalah permohonan untuk … tidak diganggu. Itu bukan jawaban pedas. Dengan mengatakannya, itu berarti Anda membuka pintu untuk datangnya lebih banyak perundungan verbal. Akan lebih baik jika Anda tetap diam daripada mengucapkan pernyataan menyedihkan dan putus asa seperti itu.
  • Melontarkan terlalu banyak jawaban pedas akan membuat Anda terlihat konyol dan seperti beo. Ingatlah untuk membuat respons cerdas yang singkat, langsung ke sasaran, dan jangan melibatkan diri.
  • Ingatlah bahwa menghina seseorang dalam sekejap bisa berubah menjadi tindakan mencemarkan nama baik jika Anda tidak berhati-hati. Sebaiknya Anda ekstra hati-hati jika ingin bersilat lidah di lingkungan yang akan merekam kata-kata Anda, seperti IRC, komentar blog, dan surel.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Sabrina Grover, LMSW
Disusun bersama :
Pekerja Sosial Berlisensi
Artikel ini disusun bersama Sabrina Grover, LMSW. Sabrina Grover, LMSW adalah seorang Pekerja Sosial Berlisensi (LMSW) yang mendapatkan gelarnya dalam Praktik Klinis Lanjutan dari New York University. Sabrina berpengalaman bekerja di pusat pemulihan penyalahgunaan obat dan sekolah-sekolah yang membuatnya berpengalaman memberikan penanganan berbasis bukti kepada anak-anak, remaja, orang dewasa, dan keluarga. Sabrina adalah spesialis dalam Terapi Perilaku Dialektis, Naratif, dan Kognitif. Dia mempunyai kepakaran khusus dalam menangani klien yang bergulat dengan kesedihan, trauma kompleks, kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain, konflik keluarga, kecemasan, dan depresi. Dia berusaha memberikan lingkungan yang mendukung bagi mereka yang ingin bertumbuh dan menawarkan atmosfer yang hangat dan jauh dari penghakiman. Artikel ini telah dilihat 8.714 kali.
Daftar kategori: Hubungan Pribadi
Halaman ini telah diakses sebanyak 8.714 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan