Unduh PDFUnduh PDF

Memiliki bayi sama artinya dengan memiliki gunungan popok kotor. Meski membuang popok bekas bukanlah bagian yang menyenangkan dari hari-hari Anda, tidak berarti pula hal ini harus menjadi perusak hari. Dengan membuangnya ke tempat sampah di rumah, menyingkirkannya saat bepergian, atau menjadikannya kompos lokal, Anda bisa menangani masalah popok sekali pakai ini dengan cara yang senyaman dan seaman mungkin.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membuang Popok di Rumah

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Jangan memasukkan popok ke dalam tempat sampah daur ulang!
    Di mana pun Anda berada atau sebesar apa pun semangat Anda untuk mendaur ulang, faktanya popok sekali pakai tidak bisa didaur ulang. Saat dihadapkan dengan gunungan popok kotor, fasilitas daur ulang harus menyortir kontaminan ini supaya tidak merusak barang-barang lain yang bisa didaur ulang, seperti kertas dan plastik. Ini akan membuat sistem mereka secara keseluruhan menjadi kurang efisien dan lebih mahal.[1]
    • Kalau Anda khawatir akan dampak ekologis dari limbah popok—bagaimanapun, popok sekali pakai biasa membutuhkan waktu sampai 500 tahun untuk terurai di tempat pembuangan sampah—beli saja popok berlabel ramah lingkungan atau terbiodegradasi.[2]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Beli tempat sampah injak yang tidak perlu disentuh dengan tangan, khusus untuk membuang popok.
    Anda harus memisahkan limbah popok dari sampah lain dan dari sisa makanan. Jadi, memiliki wadah terpisah berpenutup yang bisa dicuci ini penting. Belilah tempat sampah dengan pedal kaki yang tutupnya bisa membuka sendiri supaya Anda tidak perlu menyentuhnya dengan tangan kotor. Jangan lupa lapisi dengan kantong keresek agar limbah popok tidak bersentuhan langsung dengan dinding tempat sampah.
    • Sekalipun Anda memiliki lemari terkunci atau ruang ganti khusus tempat menyimpan tempat sampah khusus popok, pastikan wadah tersebut tidak bisa dijangkau oleh anak-anak. Belilah tempat sampah tinggi dengan pemberat pada bagian bawahnya supaya anak-anak tidak bisa membalikkan atau menjangkaunya.
    • Beberapa orang lebih suka membeli Diaper Genie untuk membungkus setiap popok dengan kantong terpisah. Kalau Anda memilih cara yang sama, ketahuilah bahwa sistem pengemasan plastik kemungkinan tidak bisa mengurangi bau maupun bahaya higienis popok bekas secara total.[3]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Buang kotoran padat ke kloset.
    Menyingkirkan kotoran padat dari popok bayi sebelum dibuang akan mengurangi bau dan bakteri, sekaligus membuat tempat sampah tidak cepat penuh. Kenakan sarung tangan atau kertas tisu dan buanglah kotoran dengan tangan dan jatuhkan ke dalam kloset.
    • Tergantung tempat tinggal, Anda mungkin tidak perlu melakukan langkah ini. Di Amerika misalnya, popok sekali pakai dan isinya dianggap sebagai limbah padat kota, artinya popok bisa dibuang dengan aman tanpa perlu dikosongkan terlebih dahulu kotoran padatnya.[4]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Gulung popok menutupi bagian dalam yang kotor.
    Supaya popok tidak mengotori atau menumpahkan isinya setelah dibuang ke tempat sampah, gulunglah dengan ketat, gunakan setrip perekat di bagian samping popok untuk membantu mengikatnya.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Masukkan popok yang sudah digulung ke dalam tempat sampah dan tutuplah.
    Membuang popok kotor ke dalam tempat sampah khusus yang tertutup akan mencegah kotoran manusia yang sudah terkontaminasi bakteri ini mencemari permukaan dan barang-barang lain di rumah. Pastikan Anda memasukkan popok ke dalam tempat sampah menggunakan pedal kaki karena membuka tutupnya dengan tangan bisa menginfeksi tutup dan permukaan luar.
    • Kalau Anda menggunakan sarung tangan lateks untuk melindungi diri, buang pulalah bersama popok yang kotor.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Buang kantong keresek setelah tempat sampah penuh.
    Segera setelah volume popok kotor mencapai bibir tempat sampah, buanglah ke tong di luar. Jangan menunggu sampai meluap atau macet karena bisa meningkatkan kemungkinan kontaminasi.
    • Kalau Anda kehabisan ruang, kosongkan tempat sampah dan buang ke tong di luar atau beli tempat kedua untuk menyimpan popok yang memenuhi wadah pertama.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Sanitasilah bagian dalam tempat sampah dengan sabun dan disinfektan.
    Selagi tempat sampah sedang kosong, bersihkan bagian dalamnya dengan sabun dan air untuk menyingkirkan kotoran dan debu. Setelah itu, semprotlah dengan disinfektan rumah tangga atau pemutih untuk membunuh kuman dan bakteri.[5]
    • Kalau Anda mencium bau busuk yang menempel di tempat sampah sekalipun sering dibersihkan dan didisinfeksi, taburkan soda kue, cengkih, atau kopi bubuk bekas ke dasarnya. Kertas pengering dan filter kopi juga bisa membantu mengurangi bau membandel.[6]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Membuang Popok Saat dalam Perjalanan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Bawa beberapa kantong plastik yang bisa ditutup ke dalam tas popok.
    Kemungkinannya, Anda sudah memiliki perlengkapan perawatan bayi yang berisi persediaan kebutuhan tersebut, seperti popok, makanan ringan, tisu, dan mainan. Untuk memastikan agar Anda selalu siap membuang popok bayi secara diam-diam dan aman, masukkan beberapa kantong plastik yang tebal ke dalam perlengkapan tersebut dan pastikan persediaannya diperbarui setiap hari.
    • Kantong plastik beritsleting akan sangat berguna karena bisa mengunci limbah dan kelembapan di dalam popok yang dibawa dalam perjalanan selama beberapa waktu. Anda juga bisa membeli kantong beraroma di toko perlengkapan bayi dan toko ritel umum.[7]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Gulung popok bekas dan masukkan ke dalam kantong plastik.
    Kalau langkah ini tidak termasuk ke dalam rutinitas pembuangan popok di rumah, ini penting ketika Anda berada di luar. Masukkan popok ke dalam kantong yang Anda bawa dan tutup rapat sebelum mencari tong sampah yang tepat untuk membuangnya.[8]
    • Kalau Anda berada di dekat toilet, buang dan siram kotoran padat sebelum melakukan hal ini untuk meminimalisasi ukuran popok yang mengembung serta baunya yang tajam.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Cari tong sampah di tempat yang pantas.
    Meski sepertinya semua tempat sampah dibuat sama, pikirkan lagi. Membuang popok bekas ke tempat sampah di rumah orang lain, restoran, kantor, atau melemparnya ke luar jendela mobil adalah pilihan yang tidak higienis dan tidak pantas. Buanglah popok bekas yang sudah dibungkus kantong plastik ke tempat sampah luar ruangan atau yang ada di toilet. Kalau Anda sedang berada di rumah teman, tanyakan lokasi pembuangan popok bekas.[9]
    • Kalau tidak ada pilihan higienis yang tersedia, bawalah sampai Anda menemukannya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Simpan popok kotor di dalam kantong terpisah kalau Anda berada di alam liar.
    Popok sekali pakai akan mencemari lingkungan kalau ditinggalkan di luar sana. Jadi, bawa pulang popok kotor setelah Anda kamping, melakukan kelana alam, atau petualangan luar ruangan lainnya. Kalau Anda tidak suka menangani “pekerjaan kotor” seperti ini, gunakan tempat perkemahan umum atau jalan yang terawat dengan baik dan menyediakan tempat sampah yang dibersihkan secara teratur.[10]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Membuat Popok Menjadi Kompos

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Periksa peraturan dan layanan setempat yang tersedia di daerah Anda.
    Meski sebagian besar tempat di seluruh dunia mengharuskan popok sekali pakai dimasukkan ke tempat sampah biasa yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir, beberapa kota berusaha untuk mengurangi limbah popok dengan menyediakan layanan kompos. Di Toronto, misalnya, Anda bisa membuang popok kotor—juga kotoran kucing dan hewan peliharaan lain—ke dalam tempat sampah terpisah yang akan dikirim ke fasilitas pengomposan kota.[11]
    • Baca panduannya dengan hati-hati untuk memastikan bahwa layanan pengomposan tersebut memang menerima popok. Portland, misalnya, menjalankan program pengomposan yang mengumpulkan sisa makanan dan limbah organik lain, tetapi tidak menerima popok.[12]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Evaluasi sumber daya yang Anda miliki untuk membuat kompos sendiri di rumah.
    Kalau Anda memiliki halaman belakang dan tumpukan kompos yang sudah ada sebelumnya, mungkin Anda bisa membuat kompos sendiri dari bekas popok kotor. Kalau tidak, pertimbangkan untuk mempekerjakan layanan kompos yang akan melakukan pekerjaan kotor ini untuk Anda. Layanan seperti ini akan mengambil popok, membawanya ke fasilitas pengomposan yang besar, dan memproses limbah tersebut.[13]
    • Pastikan saja Anda tidak membuang limbah popok ke dalam tumpukan kompos untuk sayuran di kebun. Masukkan limbah popok yang penuh bakteri ini hanya ke kompos yang akan Anda gunakan untuk bunga, rumpun tanaman, dan tumbuh-tumbuhan lain yang tidak akan dikonsumsi manusia.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Sortir popok basah dari popok berlimbah padat.
    Pengomposan adalah cara yang bagus untuk mengurangi limbah popok, tetapi Anda hanya bisa melakukannya dengan popok yang berisi urine. Fasilitas pengomposan profesional besar bisa menerima kedua bentuk limbah tersebut karena bisa mencapai suhu tinggi yang dibutuhkan untuk menghancurkan bakteri penyusunnya, tetapi pengomposan rumahan tidak bisa melakukannya.[14]
    • Buang popok berisi kotoran padat dengan cara yang biasa.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Robeklah popok untuk mengeluarkan isinya.
    Setelah popok bekas pipis selama 2 - 3 hari terkumpul, kenakan sarung tangan dan bawa semuanya ke tempat pengomposan pribadi. Pegang setiap popok di atas tumpukan kompos dan robeklah, dimulai dari sisi depan. Seluruh isi popok bisa dijadikan kompos dan biasanya terbuat dari bahan natrium poliakrilat dan bubur kayu, yang juga dikenal sebagai “selulosa”.[15][16]
    • Bagian lainnya, termasuk pelapis, plastik, dan kertas tidak bisa dibuat kompos. Sisihkan dan buang dengan popok lain yang berisi kotoran padat.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Aduk isi yang baru dibuang ke dalam tumpukan kompos.
    Gunakan sekop atau cangkul bergagang panjang untuk menyebarkan isi popok ke seluruh tumpukan kompos supaya tidak terkumpul di satu tempat. Aduk ke lapisan teratas pada tumpukan kompos yang sudah ada supaya seratnya mulai terurai.[17]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Tutupi isi popok yang masih terlihat dengan tanah atau bahan kompos lain.
    Tumpukan kompos yang berhasil akan mengurai bahan-bahan penyusunnya dan hanya menghasilkan sedikit bau. Untuk memastikan isi popok terurai secepat mungkin, tutupi saja dengan tanah atau kompos dari lapisan terbawah setebal sekitar 0,5 cm. Kalau Anda melakukannya dengan benar, hasilnya akan terlihat dalam sebulan.
    Iklan

Peringatan

  • Cuci tanganlah selalu setelah mengganti popok bayi atau memegang benda yang sudah terkontaminasi, seperti popok bekas pakai.
  • Isi popok tidak akan mengiritasi kulit. Namun, menghirup partikel kecil saat Anda membuka popok bisa mengiritasi saluran pernapasan. Kenakan masker tukang cat kalau Anda merasa hal ini mengganggu, tetapi jangan khawatir karena isi popok tidak beracun.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Tempat sampah khusus popok
  • Kantong keresek
  • Pembersih serbaguna
  • Tisu
  • Kantong plastik
  • Sarung tangan
  • Sekop
  • Tempat kompos
  • Tanah

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Sarah Gehrke, RN, MS
Disusun bersama :
Perawat Terdaftar
Artikel ini disusun bersama Sarah Gehrke, RN, MS. Sarah Gehrke adalah perawat terdaftar dan terapis pijat berlisensi di Texas. Sarah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun mengajarkan dan mempraktikkan flebotomi dan terapi intravena menggunakan dukungan fisik, psikologis, dan emosional. Dia memperoleh lisensi terapis pijat dari Amarillo Massage Therapy Institute pada 2008 dan gelar MS di bidang keperawatan dari University of Phoenix pada 2013. Artikel ini telah dilihat 22.867 kali.
Daftar kategori: Bersih–Bersih
Halaman ini telah diakses sebanyak 22.867 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan