Cara Melakukan Karantina Mandiri

Unduh PDFUnduh PDF

Istilah karantina mungkin terdengar menakutkan, padahal sebenarnya, ini adalah tindakan pencegahan sederhana untuk melindungi diri Anda dan orang lain dari penyakit menular. Jika Anda tinggal di area terdampak penyakit menular, seperti pandemi COVID-19 baru-baru ini, otoritas kesehatan mungkin menganjurkan Anda untuk menjaga jarak dari orang lain atau membatasi waktu di tempat umum demi melindungi diri sendiri, juga orang lain. Jika Anda sakit dan terpapar penyakit, Anda mungkin harus menjalani karantina atau mengisolasi diri di rumah hingga bahaya penyakit menular berkurang. Tetap hubungi dokter dan berkomunikasi dengan teman dan keluarga untuk mengurangi kekhawatiran dan stres selama menunggu masa karantina berakhir.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Melindungi Diri dengan Menjaga Jarak Sosial (Social Distancing)

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ambil jarak paling tidak 2 m dari orang yang tampak sakit.
    Banyak penyakit dapat menular ke orang-orang selama mereka berada di sekitar orang sakit, meskipun tidak melakukan kontak secara fisik. Hal ini dapat terjadi apabila orang yang sakit batuk atau bersin sehingga mengeluarkan percikan (droplet) air liur atau lendir dari mulut dan hidungnya dan terhirup oleh orang di sekitarnya. [1] Jadi, selama menghadapi wabah seperti sekarang ini, hindarilah bersentuhan dan berusahalah selalu mengambil jarak paling tidak 2 meter dari orang lain, terlebih yang menunjukkan gejala penyakit seperti batuk atau bersin.
    • Menurut otoritas kesehatan AS, CDC, Anda berisiko tertular virus COVID-19 jika dalam waktu lama (lebih dari beberapa menit) berjarak kurang dari 2 meter dari orang yang terinfeksi, ada orang sakit yang batuk ke arah Anda, atau tinggal bersama orang yang terinfeksi COVID-19. [2]
  2. 2
    Cuci tangan sering-sering selama di tempat umum. Mencuci tangan adalah salah satu cara yang paling mudah sekaligus efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran penyakit. Jika Anda berada di tempat umum atau tempat lain yang membuat Anda mudah terpapar penyakit, cucilah tangan sering-sering dengan air hangat (jika mungkin) dan sabun. Cucilah tangan selama minimal 20 detik termasuk sela-sela jari, punggung tangan, dan pergelangan tangan. [3]
    • Anda harus mencuci tangan terutama setelah ke kamar mandi, menyentuh permukaan yang sering disentuh (misalnya gagang pintu, pegangan tangga, dan tombol lampu), serta sebelum menyiapkan makanan, atau menyentuh wajah.
    • Jika tidak ada sabun dan air, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol untuk membersihkan tangan Anda.
  3. 3
    Jauhkan tangan dari wajah semaksimal mungkin. Ada banyak virus dan kuman yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui membran lendir di mata, hidung, dan mulut. Untuk mencegah hal ini terjadi, hindarilah menyentuh wajah semaksimal mungkin. Tangan Anda mungkin saja sempat menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi. [4]
    • Jika pun harus menyentuh wajah, cucilah tangan sebelum dan setelahnya dengan sabun dan air.
    • Jika mungkin, cukup gunakan tisu saat menyentuh, menggaruk, atau mengusap area mana pun di wajah. Buanglah tisu setelah selesai.
  4. 4
    Tutupi mulut dan hidung Anda saat bersin atau batuk. Meskipun Anda tidak merasa sakit, Anda harus melindungi orang lain dan mencontohkan cara bersin dan batuk yang benar. Tutupilah mulut dan hidung Anda dengan tisu kemudian segera buang. Setelah selesai, cucilah tangan atau gunakan hand sanitizer. [5]
    • Jika tidak ada tisu atau terburu-buru, tekuklah siku tangan untuk menutupi mulut dan hidung saat bersin. Jangan gunakan telapak tangan Anda. Dengan begitu, Anda tidak akan menyebarkan virus atau kuman saat menyentuh benda.
  5. 5
    Hindari keramaian jika Anda berisiko tinggi atau disarankan oleh otoritas kesehatan. Dalam beberapa kasus, misalnya seperti di Indonesia saat ini, acara yang dihadiri banyak orang mungkin aka dibatalkan dan orang-orang mungkin dibatasi ke tempat umum demi mencegah penyebaran penyakit. [6] Anda juga perlu menghindari keramaian dan tempat umum jika rentan terhadap infeksi. Hindarilah keramaian semaksimal mungkin.
    • Sebagai contoh, Gubernur DKI Jakarta mengimbau agar orang-orang tidak keluar rumah kecuali amat penting dan mengerjakan pertemuan secara jarak jauh sebisa mungkin.[7]
    • Jika dokter atau otoritas kesehatan setempat menganjurkan Anda untuk tinggal di rumah, siapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti obat-obatan, bahan makanan, peralatan sanitasi seperti tisu, dsb.
  6. 6
    Perhatikan imbauan menjaga jarak dari situs kesehatan tepercaya. Jika Anda tinggal di area terdampak wabah penyakit menular, seperti COVID-19, kunjungilah situs web kesehatan setempat untuk mendapatkan informasi terbaru. Situs ini seharusnya menyediakan informasi cara melindungi diri dari penyakit sekaligus cara menjaga jarak dari orang lain. [8]
    • Misalnya, kunjungilah https://corona.jakarta.go.id/ atau http://corona.jogjaprov.go.id/ dsb.
    • Anda juga bisa mencari informasi dari Kementrian Kesehatan atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
    • Otoritas kesehatan setempat mungkin akan menganjurkan Anda menjaga jarak dari orang lain terutama dari mereka yang rentan terhadap penyakit, misalnya manula atau orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Pemerintah daerah juga mungkin akan membatalkan acara yang dihadiri banyak orang bahkan menghentikan sementara kegiatan sekolah jika ada bukti risiko penyebaran penyakit.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Melakukan Karantina Mandiri setelah Terpapar Penyakit

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Lakukan karantina mandiri jika Anda pernah kontak dengan orang yang terinfeksi.
    Jika mengetahui bahwa Anda pernah berada di dekat seseorang yang terinfeksi penyakit berbahaya seperti virus corona COVID-19, Anda harus melakukan karantina mandiri demi melindungi diri sendiri dan orang lain. [9] Jika menduga Anda terpapar penyakit menular selama wabah, hubungilah dokter atau fasilitas layanan kesehatan dan tanyakan apakah Anda perlu melakukan karantina mandiri.
    • Anda mungkin akan mendapat pemberitahuan potensi penularan penyakit dari sekolah, perusahaan, atau otoritas kesehatan setempat. Perhatikan pemberitahuan ini dengan serius dan jangan takut bertanya apabila Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan.
  2. 2
    Segera hubungi dokter atau hotline center setempat jika menduga Anda sakit. Jika menduga Anda telah terpapar penyakit seperti COVID-19, dan mulai mengalami gejala yang mencurigakan, hubungilah fasilitas layanan kesehatan setempat dan jelaskan situasi yang Anda alami. [10] Dokter mungkin akan meminta Anda datang dan menjalani pemeriksaan, serta mengharuskan Anda menjalani karantina mandiri.
    • Sebagai contoh, segeralah hubungi fasilitas layanan kesehatan atau hotline center corona jika Anda mengalami gejala seperti demam, batuk, atau sulit bernapas, terutama jika Anda tinggal di area terdampak infeksi COVID-19.
    • Jangan langsung datang ke rumah sakit tanpa menghubungi mereka terlebih dahulu jika menduga Anda terinfeksi virus corona. Mereka mungkin harus mempersiapkan peralatan khusus untuk melindungi diri dan pasien lain dari penularan penyakit.
  3. 3
    Tetaplah di rumah selama 14 hari atau sesuai anjuran dokter. Jangka waktu karantina mandiri yang biasanya dianjurkan adalah 2 minggu. [11] Selama waktu ini, Anda dapat mengamati gejala dan menentukan apakah Anda berisiko bagi kesehatan orang lain. Jika dokter menganjurkan Anda untuk menjalani karantina mandiri, tanyakan berapa lama Anda harus tinggal di rumah.
    • Jika Anda mengalami gejala dan terdiagnosis secara resmi menderita penyakit menular seperti COVID-19, Anda mungkin harus tinggal di rumah lebih dari 2 minggu.
  4. 4
    Hindarilah kontak dengan orang lain maupun hewan semaksimal mungkin. Selama masa karantina, Anda harus menjaga diri dengan baik agar tidak berisiko menyebarkan penyakit ke orang lain. Meskipun Anda tidak mengalami gejala apa pun, hindarilah menemui tamu dan menjaga jarak dengan mereka yang tinggal bersama Anda. Batasi waktu dengan hewan peliharaan semaksimal mungkin, termasuk menghindari memeluk, mengelus, memberi makan, dan memandikan mereka.[12]
    • Tentukan salah satu ruangan, misalnya kamar tidur untuk digunakan Anda saja. Orang lain yang tinggal di rumah harus menjauhi kamar tersebut terkecuali benar-benar perlu. Jika mungkin, jangan gunakan kamar mandi yang sama bersama orang lain.
    • Jika Anda memesan makanan atau bahan pokok untuk dikirim ke rumah, mintalah kurir untuk meletakkannya di depan pintu rumah.
    • Jika Anda punya hewan peliharaan, mintalah teman atau orang lain di rumah untuk merawat mereka hingga masa karantina Anda berakhir. Jika pun harus berinteraksi dengan hewan peliharaan, pastikan Anda mencuci tangan sebelum dan setelahnya, serta memakai masker.
  5. 5
    Pakailah masker jika Anda harus berada di sekitar orang lain. Meskipun Anda tidak mengalami gejala apa pun, memakai masker selama masa karantina bisa mengurangi risiko penyebaran penyakit ke orang lain. Jadi, pakailah masker jika ada tamu yang mengunjungi Anda, ada anggota keluarga yang masuk ke kamar Anda, atau saat Anda harus keluar dari rumah untuk menjalani perawatan medis. [13]
    • Jika Anda tidak bisa mendapatkan masker akibat kelangkaan, Anda bisa menutupi hidung dan mulut menggunakan syal atau sapu tangan. [16]
    • Semua orang yang masuk ke kamar Anda atau perlu mendekati Anda selama masa karantina juga harus memakai masker.

    Ketahuilah: Meskipun sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menganjurkan pemakaian masker oleh publik untuk melindungi diri dari wabah COVID-19,[14] saat ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BNPB menganjurkan semua orang untuk memakai masker kain selama berkegiatan di tempat umum dan berinteraksi dengan orang lain. [15]

  6. 6
    Cucilah tangan sering-sering dengan sabun dan air. Lindungi diri sendiri dan orang lain dari potensi penyebaran penyakit selama masa karantina dengan mencuci tangan secara teratur. Cucilah tangan selama minimal 20 detik, terutama setelah bersin, batuk, atau mengeluarkan ingus, setelah ke kamar mandi, dan sebelum menyiapkan makanan atau makan. [17]
    • Jika tidak ada sabun dan air, gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%.
  7. 7
    Tutupilah mulut dan hidung setiap kali batuk atau bersin. Saat batuk atau bersin, cegah penyebaran cairan yang terkontaminasi dengan menutupi mulut dan hidung menggunakan tisu. Jika tidak ada tisu, tutupilah mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan lekukan siku tangan. [18]
    • Jangan biarkan tisu bekas tercecer di mana-mana. Segera buang tisu ini ke dalam tempat sampah berlapis kantong plastik kemudian cucilah tangan dengan sabun dan air.
  8. 8
    Bersihkan benda dan permukaan yang Anda sentuh dengan disinfektan. Satu kali sehari, gunakan produk pembersih rumah tangga seperti tisu disinfektan atau pembersih serbaguna untuk membersihkan permukaan yang sering Anda sentuh. Misalnya, gagang pintu, permukaan meja, tombol pintu, dan dudukan toilet. [19]
    • Cucilah apa pun yang masuk ke mulut Anda, seperti peralatan makan atau termometer dengan sabun dan air panas.
  9. 9
    Amati kondisi Anda baik-baik dan carilah pertolongan medis jika ada perubahan. Selama menjalani karantina, amatilah tanda-tanda penyakit atau jika kondisi Anda memburuk. Jika Anda merasakan gejala baru atau jika gejala Anda semakin berat, segeralah hubungi dokter dan mintalah sarannya. [20]
    • Jelaskan jenis gejala Anda secara detail, kapan Anda mulai mengalaminya, dan obat apa yang sudah Anda gunakan jika ada (misalnya obat bebas).
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Melakukan Isolasi Mandiri jika Sakit

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Tanyakan apakah Anda boleh pulang atau perlu dirawat di rumah sakit kepada dokter.
    Jika Anda dikonfirmasi terinfeksi penyakit menular seperti COVID-19, dokter akan mengevaluasi kasus Anda secara khusus dan memberi anjuran berdasarkan kondisi Anda. Tanyakan apakah Anda boleh pulang ke rumah, dan jika demikian, apakah Anda perlu menjalani isolasi mandiri hingga pulih. [21]
    • Jika dokter menganggap kondisi Anda cukup stabil dan mengizinkan Anda pulang ke rumah, tanyakan petunjuk perawatan diri secara khusus selama masa isolasi. Jika ada teman atau keluarga yang merawat Anda, beri tahukan informasi ini juga kepada dokter.
  2. 2
    Tetaplah di rumah terkecuali Anda membutuhkan pertolongan medis. Jika Anda sakit, Anda harus tinggal di rumah dan beristirahat semaksimal mungkin. Beristirahat di rumah akan membantu Anda pulih lebih cepat sekaligus melindungi orang lain tertular penyakit yang sama. Jangan pergi bekerja atau sekolah, hindari menggunakan angkutan umum saat mengunjungi dokter semaksimal mungkin. [22]
    • Hubungilah rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan terlebih dahulu sebelum datang. Beri tahu diagnosis penyakit Anda dan jelaskan gejala yang Anda alami.
    • Jika Anda membutuhkan bahan makanan, pesanlah secara daring agar dikirimkan ke rumah. Jangan berbelanja selama masa isolasi.
  3. 3
    Tetaplah di kamar semaksimal mungkin jika Anda tinggal bersama orang lain. Jika bisa, tetaplah di dalam kamar dan jangan biarkan siapa pun, termasuk penjenguk, anggota keluarga, dan hewan peliharaan masuk. Jika mungkin, gunakan kamar mandi terpisah dari orang lain di rumah. [23]
    • Mintalah orang lain merawat hewan peliharaan Anda jika mungkin. Hal ini sangat penting terutama jika Anda terinfeksi COVID-19, yang mungkin bisa menular ke hewan dan manusia.
    • Agar tidak ada orang yang perlu masuk ke kamar Anda, mintalah mereka meletakkan makanan dan segala kebutuhan Anda di depan pintu kamar.
    • Sebaiknya, pilihlah kamar dengan jendela yang dapat dibuka.[24]
  4. 4
    Pakailah masker jika Anda harus berinteraksi dengan orang lain. Jika Anda terlalu lemah untuk merawat diri sendiri, pakailah masker setiap orang yang membantu Anda masuk ke kamar. Anda juga sebaiknya memakai masker jika harus keluar dari rumah (misalnya untuk pergi ke dokter).[25]
    • Mintalah orang yang membantu Anda untuk memakai masker juga selama berada di sekitar Anda.
    • Jika tidak ada masker akibat kelangkaan di area tempat tinggal Anda, tutupilah hidung dan mulut Anda dengan sapu tangan atau syal sebagai gantinya.
  5. 5
    Biasakan menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran penyakit. Selama menjalani isolasi, jagalah kebersihan sekitar Anda dan ambil langkah pencegahan untuk menghindari penularan penyakit ke orang lain di rumah. Anda bisa menjaga keselamatan orang yang Anda sayangi dengan cara:[26]
    • Mencuci tangan sering-sering dengan sabun dan air, terutama setelah batuk, bersin, mengeluarkan ingus, atau buang air di kamar mandi.
    • Menutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
    • Segera membuang tisu bekas ke tempat sampah berlapis kantong plastik.
    • Tidak menggunakan peralatan pribadi bersama orang lain, termasuk handuk, peralatan kesehatan (seperti termometer, gelas takar obat), piring, sendok, garpu, sisir, pisau cukur, dan seprai.
    • Membersihkan benda dan permukaan yang sering Anda sentuh, misalnya gagang pintu, meja, dan dudukan toilet dengan disinfektan.
  6. 6
    Segera hubungi dokter jika gejala Anda berubah atau bertambah berat. Selama menjalani isolasi, Anda atau orang yang merawat Anda harus memantau perkembangan kondisi Anda dengan baik. Jika Anda mengalami gejala baru, atau gejala Anda semakin berat atau tidak membaik setelah waktu yang diharapkan, segeralah hubungi dokter. Dokter akan memberi tahu langkah perawatan berikutnya. [27]
    • Hubungilah hotline center virus corona di nomor 119 ext 9 atau hotline center di wilayah Anda jika membutuhkan pertolongan. Beri tahu diagnosis Anda jika mungkin sehingga mereka bisa mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.
  7. 7
    Bekerja sama dengan dokter untuk mengetahui kapan Anda boleh keluar dari isolasi mandiri. Jangka waktu isolasi mandiri ditentukan oleh situasi dan gejala Anda secara khusus. Jika pun Anda sudah merasa jauh lebih baik, tetaplah di rumah hingga dinyatakan aman oleh dokter. Langkah ini akan melindungi Anda dan orang lain di sekitar Anda. [28]
    • Dokter mungkin harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan otoritas kesehatan setempat untuk menentukan jangka waktu isolasi terbaik untuk Anda.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menjalani Karantina Mandiri

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ingatlah bahwa merasakan beragam emosi selama menjalani karantina mandiri adalah hal yang normal.
    Menghadapi wabah penyakit berbahaya memang menakutkan dan membuat Anda stres. Harus menjalani karantina mandiri akan membuat perasaan tersebut bertambah berat. Perasaan takut, sedih, frustrasi, kesepian, khawatir, atau bahkan marah atas apa yang terjadi adalah normal. Jika Anda mengalami perasaan ini, cobalah mengakuinya tanpa harus menghakimi diri sendiri. [29]
    • Tidak merasakan hal ini pun wajar. Reaksi semua orang terhadap situasi yang menakutkan memang berbeda-beda.

    Ingatlah: Jika perasaan ini sangat membebani atau Anda merasa stres selama 2 minggu atau lebih dan tidak membaik, Anda mungkin membutuhkan pertolongan tambahan. Hubungi dokter atau psikolog untuk membantu Anda.[30]

  2. 2
    Hubungi dokter jika ada yang Anda khawatirkan atau ingin tanyakan. Jika Anda merasa takut atau tidak yakin menghadapi apa yang terjadi, dokter mungkin bisa membantu menenangkan kekhawatiran Anda. Jangan ragu menghubungi fasilitas layanan kesehatan atau dokter jika Anda punya pertanyaan. [31]
    • Mereka mungkin akan merujuk Anda ke sumber informasi daring yang bermanfaat.
  3. 3
    Hubungi perusahaan tempat Anda bekerja jika Anda khawatir tidak digaji. Tidak masuk kantor karena harus menjalani karantina mandiri, isolasi mandiri, atau menjaga jarak dengan orang lain bisa membuat keuangan Anda terganggu. Jika Anda khawatir, cobalah membicarakan ini dengan atasan Anda di kantor. Jelaskan alasan Anda tidak bisa masuk kantor dan berikan surat dokter jika perlu. [32]
    • Sebagian perusahaan mungkin mengizinkan karyawan mereka tidak masuk kantor karena menjalani karantina atau isolasi akibat penyakit.
    • Sebagian perusahaan juga mungkin mengizinkan karyawan mereka bekerja dari rumah selama menjalani karantina mandiri.
    • Cobalah menghubungi penyedia layanan internet dan jelaskan situasi Anda. Mereka mungkin menyediakan layanan khusus seperti gratis kuota internet untuk mereka yang bekerja atau belajar dari rumah selama karantina mandiri.
  4. 4
    Tetap hubungi teman dan keluarga Anda. Menjalani karantina dan isolasi bisa membuat Anda merasa sangat kesepian. Sendirian selama sakit atau takut tertular penyakit juga bisa menambah rasa cemas atau frustrasi. Hubungilah teman dan orang yang Anda sayangi lewat telepon, surel, media sosial, atau panggilan video untuk mengurangi rasa kesepian Anda. [33]
    • Selain mendengarkan cerita Anda dan membantu mengurangi rasa kesepian dan bosan, teman dan keluarga juga bisa membantu Anda. Jangan takut meminta mereka mengirimkan makanan atau bahan pokok ke rumah, menjaga hewan peliharaan selama Anda menjalani karantina, atau melakukan pekerjaan rumah yang tidak bisa Anda lakukan.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Lakukan aktivitas yang dapat meredakan stres agar Anda lebih santai.
    Untuk mengurangi rasa bosan, cemas, dan frustrasi, carilah kegiatan sederhana dan menyenangkan yang bisa Anda lakukan selama di rumah saja. Aktivitas ini meliputi:[34]
    • Menoton TV atau film
    • Membaca
    • Mendengarkan musik
    • Bermain gim
    • Bermeditasi atau melakukan peregangan ringan atau yoga
    • Membuat prakarya
    • Sedikit membersihkan rumah
    Iklan
  1. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/steps-when-sick.html
  2. https://time.com/5796642/how-to-quarantine-yourself-coronavirus/
  3. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-prevent-spread.html
  4. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-prevent-spread.html
  5. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/when-and-how-to-use-masks
  6. https://bnpb.go.id/berita/gugus-tugas-rekomendasikan-standar-penggunaan-masker-cegah-covid-19
  7. https://www.nytimes.com/2020/03/06/health/self-quarantine-coronavirus.html
  8. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-prevent-spread.html
  9. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-prevent-spread.html
  10. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-prevent-spread.html
  11. https://time.com/5796642/how-to-quarantine-yourself-coronavirus/
  12. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-prevent-spread.html
  13. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/steps-when-sick.html
  14. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/steps-when-sick.html
  15. https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/self-isolation-advice/
  16. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/steps-when-sick.html
  17. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/steps-when-sick.html
  18. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/steps-when-sick.html
  19. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/steps-when-sick.html
  20. https://store.samhsa.gov/system/files/sma14-4894.pdf
  21. https://www.crisistextline.org/
  22. https://store.samhsa.gov/system/files/sma14-4894.pdf
  23. https://store.samhsa.gov/system/files/sma14-4894.pdf
  24. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/quarantine-at-home-coping-tips
  25. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/quarantine-at-home-coping-tips

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: World Health Organization
Disusun bersama :
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Artikel ini disusun bersama World Health Organization. World Health Organization (WHO) adalah badan khusus di bawah PBB yang bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat internasional. Berdiri pada 1948, WHO mengawasi risiko kesehatan publik, meningkatkan kesehatan, dan mengoordinasikan kerjasama dalam kesehatan masyarakat internasional dan respons darurat. Saat ini WHO mengomando dan mengoordinasi upaya global mendukung negara-negara untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons pandemi COVID-19. Artikel ini telah dilihat 5.223 kali.
Daftar kategori: COVID 19 | Penyakit dan Perawatan
Halaman ini telah diakses sebanyak 5.223 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan